Kanal

Sha'Carri Richardson Fokus Latihan Untuk Musim Menentukan Dalam Kariernya

Penulis: Hanif Rusli
08 Jan 2025, 11:48 WIB

Sha'Carri Richardson adalah juara lari 100 meter dan peraih perak di Olimpiade 2024. (Foto: Inside The Games)

Sha'Carri Richardson, juara lari 100 meter dan peraih perak di Olimpiade 2024, mengejutkan para penggemarnya dengan tidak mengikuti perayaan Natal tradisional untuk fokus pada latihan.

Sang atlet sedang mempersiapkan diri secara intens untuk musim 2025 yang menjanjikan akan menjadi musim yang menentukan dalam kariernya.

Sha'Carri Richardson membagikan beberapa foto di akun Instagram-nya minggu lalu yang menunjukkan dedikasinya di gym dan di lintasan bersama rekan-rekan setimnya.

Atlet asal Amerika Serikat ini berlatih di bawah bimbingan pelatih Dennis Mitchell sebagai bagian dari Elite Track Club bersama dengan atlet lainnya seperti Christian Coleman dan Kenny Bednarek.

Dengan judul "Hati lebih besar dari tubuh saya", Richardson menegaskan bahwa tujuannya adalah untuk menyempurnakan penampilannya.

Tahun ini akan menjadi tahun yang krusial bagi pelari berusia 24 tahun ini, yang akan berusaha mempertahankan gelar juara dunianya di nomor lari 100 meter pada bulan September mendatang, pada kejuaraan yang akan diselenggarakan di Tokyo.

Jika ia berhasil, ia akan menjadi orang Amerika pertama yang mengulangi prestasi ini sejak Marion Jones melakukannya pada 1999, setelah kemenangan pertamanya pada 1997.

Selain itu, kalender musim ini juga mencakup acara lain yang bisa jadi sangat penting bagi sang pelari: Kejuaraan Dunia Dalam Ruangan pada bulan Maret, sebuah acara yang belum pernah diikuti oleh Richardson.

Berpartisipasi di dalamnya dapat membantunya menyempurnakan 60 meter pertamanya di nomor lari cepat, tetapi ia belum mengonfirmasi keikutsertaannya.

Musim 2024 adalah rollercoaster emosi bagi Richardson.

Meskipun ia berhasil meraih medali perak Olimpiade di nomor 100 meter dan menyumbangkan emas di nomor estafet 4x100 meter di Paris, penampilannya di bulan September saat final Diamond League di Brussel cukup mengecewakan karena ia finis di posisi terakhir yang tak terduga.

Kini, upayanya difokuskan untuk mengatasi pasang surut dan kembali ke jalur kemenangan.

Dalam sebuah wawancara dengan majalah Essence, Sha'Carri Richardson mempelajari hubungan yang ia jaga antara emosinya dan penampilannya di lintasan.

"Hati saya adalah otak saya. Emosi saya adalah kekuatan super saya dan, pada saat yang sama, emosi adalah kryptonite saya. Saya tidak bisa mengikuti balapan tanpa merasakan sepenuhnya emosi latihan, atau emosi motivasi, atau inspirasi yang saya terima dari para penggemar, dari keluarga saya," jelasnya.

Richardson menyoroti bagaimana emosi ini memicu semangatnya untuk olahraga ini: "Ketika saya melangkah ke lintasan, hati saya dipenuhi dengan hal itu, dengan adrenalin yang membuat saya bersemangat. Begitu kaki saya, jari kaki saya, menyentuh lintasan, hati saya menegaskan bahwa saya berada di tempat yang seharusnya dan menjadi diri saya sendiri."

Rekor kejuaraannya 10,65 detik yang diraihnya di Budapest pada tahun 2023 menempatkannya di urutan kelima dalam daftar pelari tercepat sepanjang masa.

Di turnamen itu, ia juga memenangkan perunggu di nomor 200 meter dan emas di nomor estafet 4x100, mengukuhkan dirinya sebagai salah satu bintang terbesar di dunia atletik.

Di luar lintasan, Sha'Carri Richardson telah mengembangkan pertumbuhan pribadinya dan berhasil merangkul apa yang ia gambarkan sebagai "kelembutan dan feminitasnya" tanpa meninggalkan kekuatan yang mendorongnya menuju kesuksesan.

"Ada suatu masa ketika saya merasa terjebak, dan sekarang saya merasa bahwa saya menyukai kelembutan dan feminitas yang dapat saya gunakan untuk berjalan," akunya.

Sha'Carri Richardson mengaitkan sebagian besar kesuksesannya dengan dukungan yang ia terima dari orang-orang terdekatnya.

"Saya merasa bahwa berada bersama orang-orang yang mencurahkan perhatiannya kepada saya telah menunjukkan kepada saya bahwa saya adalah segala sesuatu yang ingin saya berikan kepada dunia, dan saya tahu bahwa saya adalah segala sesuatu yang saya rasakan dalam diri saya sendiri," katanya.

Ia juga menyoroti bahwa "Saya tahu bahwa saya memiliki komunitas di sini yang mengerti, yang menghargai saya, serta akan mengoreksi saya dan memberi tahu saya ketika saya salah. Hubungan saya benar-benar membantu saya untuk bersikap lembut terhadap diri saya sendiri."

Pelari ini tidak hanya menghadapi musim ini sebagai ujian bagi kemampuan fisiknya, namun juga sebagai ujian bagi kekuatan emosinya.

Saat Sha'Carri Richardson menatap tahun 2025 dengan penuh ambisi, para penggemarnya dan dunia atletik akan menyaksikan apa yang dijanjikan akan menjadi babak yang menentukan dalam kariernya.

Artikel Tag: Sha'Carri Richardson

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru