Setia T1, Faker Tolak Tawaran 20 Juta Dolar Per Tahun dari Tim LPL
Berita Esports: Mid laner legendaris, Faker, disebut telah menolak tawaran kontrak senilai 20 juta USD per tahun dari tim LPL (liga League of Legends China) demi tetap bertahan di T1, demikian klaim CEO T1, Joe Marsh.
Kabar tersebut terkuak dalam podcast Trash Talk Doublelift pada Rabu (6/4), saat Joe membahas pentingnya menjalin relasi dengan keluarga Faker ketika sang pemain menjadi free agent pada akhir musim 2021, sebelum memperpanjang kontraknya di tim asuhan Polt itu.
Joe Marsh mengungkapkan, pemain kelahiran Seoul tersebut telah menolak tawaran kontrak 20 juta dolar per tahun yang disodorkan oleh tim League of Legends di negara tirai bambu.
"Dia tidak butuh uang. Dia punya uang, dia sangat sukses, dan dia melakukan investasi yang sangat berpengaruh di Korea. Ada sebuah bangunan yang dia miliki bernama Faker Tower, dan itu bernilai banyak uang. Dia melakukannya dengan sangat baik secara finansial. Ini semua adalah tentang di mana dia pikir dia bisa bersaing paling banyak dan menang," ucap Joe dikutip dari Esports ID.
"Dia selalu mendapat tawaran, bahkan di offseason ini saya harus terbang ke Korea setelah free agent dimulai dan setiap kali dia menjadi free agent, tawaran dari China selalu masuk. Anda tahu, 20 juta dolar setahun," sambungnya.
Mengutip Esports ID, Faker adalah pemain League of Legends terhebat di dunia yang nyaris tidak ada pemain mampu menyaingi pencapaiannya. Sepanjang kariernya, sang mid laner telah tiga kali menjadi juara dunia League of Legends.
Pemain berusia 25 tahun tersebut juga baru saja merengkuh trofi LCK ke-10 dalam debutnya bersama T1, setelah menjuarai LCK Spring Split 2022 dengan torehan rekor bertanding 20-0.
Seusai mendominasi di LCK, selanjutnya pemilik nama asli Lee Sang-hyeok tersebut bersama T1 akan mengikuti turnamen Mid Season Invitational (MSI) 2022 di Busan, Korea Selatan, untuk mencoba memenangkan gelar MSI ketiganya.