Kanal

Setelah Kemenangannya Di French Open, Rafael Nadal Refleksi Kariernya Di Dunia Tenis

Penulis: Dian Megane
11 Jun 2018, 11:15 WIB

Rafael Nadal terlihat emosional usai memenangkan gelar French Open ke-11 dalam kariernya

Berita Tenis: Pada satu titik dalam kariernya, petenis peringkat 1 dunia asal Spanyol, Rafael Nadal percaya bahwa hal yang tidak terbayangkan jika ia bisa menjadi juara dari French Open untuk sebelas kali.

Semua itu berubah pada hari Minggu (10/06) setelah ia melanjutkan kisah cintanya dengan Rolad Garros, tempat dilangsungkannya Frencha Open di mana ia hanya kalah pada dua pertandingan sejak melakukan debutnya pada musim 2005. Menghadapi petenis peringkat 8 dunia, Dominic Thiem, Nadal harus mengatasi kegigihan Thiem sebelum menang dengan tiga set langsung dan menjadi petenis kedua di turnamen ATP yang mampu mengoleksi 17 gelar Grand Slam setelah Roger Federer.

“Jika anda mengatakan kepada saya tujuh, delapan tahun yang lalu bahwa saya akan berada di sini pada usia 32 tahun dan mengangkat trofi ini lagi, saya akan mengatakan kepada anda bahwa itu sesuatu yang hampir mustahil, tetapi di sinilah kita,” ungkap Nadal.

“Betul bahwa dalam karier saya, saya telah mencapai lebih banyak hal daripada yang pernah saya mimpikan. Tetapi di waktu yang sama, betul bahwa saya melalui momen-momen berat, terutama ketika berhadapan dengan cedera.”

Perjalanan Nadal menuju gelar ke-11 di Roland Garros jauh dari mulus. Setelah mundur dari Australian Open awal musim ini akibat masalah pada pinggangnya, Nadal melewatkan dua bulan setengah dari turnamen. Tetapi sekali lagi, clay-court yang dicintainya melejitkan kembali kariernya dengan memenangkan gelar di Monte Carlo, Barcelona, dan Roma sebelum menuju Roland Garros.

“Kembali dari cedera dan memiliki peluang untuk menang di Monte Carlo, Barcelona, Roma, dan sekarang terutama di sini, ini sangat emosional bagi saya,” tutur Nadal.

“Hari ini (10/06) adalah momen yang sangat istimewa dan menerima satu, dua menit dari para penonton (standing ovation), perasaan itu adalah momen yang sulit untuk dijelaskan. Sangat emosional bagi saya.”

Di usia 32 tahun, Nadal bergabung dengan klub elit. Ia satu-satunya dari empat petenis putra yang memenangkan tiga gelar Grand Slam atau lebih setelah berusia 30 tahun, bergabung bersama Federer, Rod Laver, dan Ken Rosewall.

Terlepas dari tren petenis yang masih bermain di usia yang todak muda lagi, Nadal tahu bahwa ia tidak akan selamanya berada di turnamanen. Walaupun ia tidak mengkhawatirkan tentang prospek pensiun dari dunia tenis.

“Saya tidak mengkhawatirkan masa depan. Saya selalu mengatakan hal yang sama, tenis adalah bagian yang sangat penting dalam hidup saya, tetapi bukan segalanya. Saya memiliki banyak hal lainnya yang bisa membuat saya bahagia, jadi saya tidak terlalu banyak mengkhawatirkan masa depan,” jelas Nadal.

Walaupun menyadari bahwa waktunya di dunia tenis mungkin tidak lama lagi, tidak ada tanda-tanda bahwa Nadal mulai melambat. Misi selanjutnya adalah menambahkan gelar Wimbledon ke dalam koleksinya. Sejak musim 2010, Nadal belum memenangkan French Open dan Wimbledon dalam musim yang sama.

“17 (gelar Grand Slam) adalah angka yang mengagumkan. Saya merasa sangat beruntung bahwa semua ini terjadi pada saya. Saya menikmati momennya. Dan itu bukan berarti saya tidak akan berjuang lagi untuk memberi saya lebih banyak peluang di masa depan,” imbuh Nadal.

“Saya bermain untuk kebahagiaan saya dan saya tahu bahwa saya memiliki karier yang luar biasa. Jadi, saya hanya akan tetap berjuang untuk banyak hal.”

Menurut jadwalnya, Nadal akan kembali beraksi di Fever Tree Championships di London.

Artikel Tag: Tenis, French Open, wimbledon, Rafael Nadal, Dominic Thiem, Roger Federer

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru