Selain Belum Bayar Hadiah, Tim Transisi Juga Berhutang Pada PSMS
Ligaolahraga.com – Para juara turnamen Piala Kemerdekaan nampaknya harus kembali bersabar terkait uang hadiah. PSMS Medan yang tampil sebagai juara, dan Persinga Ngawi yang menjadi runner-up, harus kembali gigit jari soal pembayaran uang hadiah yang kembali mengalami penundaan.
Tim Transisi Kemepora selaku penyelenggara turnamen, kembali tidak menepati janjinya. Sebelumnya Tim Transisi berjanji akan mencairkan uang hadiah pada Rabu (7/10) lalu, ternyata gagal. Turnamen Piala Kemerdekaan sendiri telah usai sekitar tiga minggu lalu.
Ketua Tim Transisi, Bibit Samad Rianto, menyatakan keterlambatan itu salah satunya diakibatkan oleh belum turunnya laporan pertanggungjawaban dari penyelenggara Piala Kemerdekaan.
“Saya belum bisa memastikan akan cair kapan karena laporan pertanggungjawaban belum kami terima. Kami bukan peramal, tapi terus mengusahakan hadiah itu, dan secepatnya akan kami berikan kepada pemenang,” tutur Bibit Samad, seperti dilansir Juara.net.
Belum adanya laporan yang lengkap, sponsor masih enggan mencairkan dana. Hal tersebut yang selalu jadi alasan Tim Transisi hingga saat ini.
“Kami terkendala karena sponsor belum mencairkan dananya. Sponsor memang butuh laporan yang lengkap,” ujar Bibit.
Tak hanya hadiah juara sebesar 1,5 miliar rupiah yang belum dibayarkan Tim Transisi kepada PSMS, namun mereka juga memiliki tunggakan atas pemakaian uang Manajemen PSMS selama babak penyisihan di Stadion Teladan, Medan Agustus 2015 lalu.
Manajer PSMS, Andry Mahyar Matondang, pun akhirnya angkat suara, karena sudah tidak tahan dengan janji-janji yang diberikan Tim Transisi.
"Selain uang hadiah juara kemarin, ada pemakaian uang Manajemen PSMS oleh Tim Transisi. Jumlahnya sekitar 528 juta rupiah untuk biaya pelaksanaan pertandingan Grup A, dan Babak Delapan Besar di Stadion Teladan lalu," ucap Andry Mahyar.
"Kami sendiri sudah rajin mempertanyakan kapan uang hadiah dan uang terpakai itu diselesaikan. Namun, sampai sekarang kami belum juga menerimanya," sambungnya.
Sama seperti halnya Tim Transisi, Pemerintah Provinsi Sumater Utara juga menjanjikan akan memberikan bonus sebesar 250 juta pada pekan lalu, namun hingga kini belum cair juga.
"Saya juga bingung menjawab pertanyaan para pemain soal hadiah dan bonus ini. Semuanya belum kita terima, padahal pemain sudah bersusah payah mendapatkan trofi juara," pungkas Andry Mahyar.
Tim berjuluk Ayam Kinantan ini keluar sebagai juara Piala Kemerdekaan setelah mengalahkan Persinga dengan skor 2-1, dalam laga final yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, pada 13 September lalu.