Sejumlah Mobil Bermasalah di GP Qatar, Mercedes Salahkan Kerb
Berita F1: Beberapa pebalap F1 mengalami masalah pada mobil dan ban saat akhir pekan balap GP Qatar, Mercedes pun menduga problem tersebut dipicu oleh kerb di Losail.
Pada akhir pekan balap GP Qatar, Charles Leclerc (Ferrari) dan Nikita Mazepin (Haas) terpaksa mengganti sasis usai sebelumnya mengalami kerusakan mobil karena menghajar kerb (pembatas aspal lintasan dengan area luar trek). Tak hanya keduanya, Pierre Gasly (AlphaTauri) juga mengalami kerusakan pada sayap depan mobil AT02 miliknya hingga memicu kebocoran ban di sesi akhir kualifikasi (sesi Q3).
Problem bertubi-tubi yang dialami beberapa pebalap di Sirkuit Losail berlanjut hingga balapan utama. Seringnya melindas kerb diduga kuat menjadi pemicu kerusakan ban (tyre failure) yang dialami Valtteri Bottas (Mercedes), Lando Norris (McLaren), serta duo pebalap Williams, George Russell dan Nicholas Latifi.
Menariknya, sejumlah kerusakan mobil itu diyakini bukan disebabkan oleh kerb yang terlalu tinggi.
Andrew Shovlin selaku Trackside Engineering Director Mercedes menjelaskan bahwa situasi kian pelik karena kerb di Losail justru terlalu rendah. Logikanya, tak akan ada masalah jika mobil melindasnya berkali-kali.
“Sungguh aneh karena masalahnya adalah kerb tersebut cukup halus. Jadi, pebalap bisa leluasa melindasnya,” katanya dilansir dari Motorspor.com.
“Ketika Anda melindasnya, sayap depan bergerak menjadi sangat rendah ke arah permukaan trek hingga terpotong. Ban pun terhantam cukup keras,” ia menjelaskan.
“Dengan cara yang aneh, bila mereka lebih agresif mungkin akan lebih mudah untuk mobil dan ban. Namun, fakta begitu mudahnya melibas kerb, dan cara tercepat adalah melewatinya. Di situlah letak risikonya,” lanjut teknisi asal Inggris tersebut.
Kendati demikian, Race Director F1 FIA, Michael Masi, mengungkapkan bahwa tidak ada yang salah dengan desain kerb di Losail dan sudah memenuhi standar untuk ajang MotoGP dan F1. Ia lalu menyebut bila model kerb yang sama digunakan pada bagian akhir Sirkuit Red Bull Ring di Austria, dan selama ini tidak ada yang memprotesnya.
“Kerb itu standar FIA dan FIM dan bisa Anda lihat pada dua tikungan terakhir di Austria. Saya kira, para pebalap (F1) mencoba mengambil keuntungan maksimal dari rendahnya kerb Losail,” tutur Masi.
Pirelli selaku pemasok tunggal ban di Formula 1 juga telah melakukan investigasi terkait penyebab kerusakan ban di GP Qatar. Mereka juga bakal menyelidiki apakah kerb bisa menjadi faktor utama penyebab kebocoran ban.
“Setiap serpihan kecil, kerb juga, bisa menyebabkan kebocoran kecil,” ucap Mario Isola, Penanggung Jawab F1 dan Balap Mobil Pirelli.
“Saat udara berkurang, ban tidak mampu lagi menahan beban dari mobil-mobil berperforma tinggi ini,” jelasnya.