Sebagai Warga Kulit Putih, Popovich Mengaku Malu
Berita Basket NBA: Pelatih San Antonio Spurs, Gregg Popovich kembali bersuara lantang terkait kematian yang menimpa George Floyd. Popovich mengaku malu dengan kelakuan Derek Chauvin.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Floyd warga berkulit hitam, meninggal di Minneapolis pada 25 Mei setelah Derek Chauvin, seorang perwira polisi kulit putih, berlutut di lehernya selama lebih dari delapan menit. Popovich mengaku malu dengan kejadian itu.
"Saya tidak tahu. Saya pikir sebagai orang kulit putih tahu dengan apa yang dapat terjadi saya hanya malu. Untuk sebenarnya menonton menggantung. Kita semua melihat buku dan Anda melihat dalam buku dan Anda melihat orang kulit hitam menggantung dari pohon," kata Popovich.
"Dan Anda kagum. Tapi kami hanya melihatnya lagi. Saya tidak pernah berpikir saya akan melihat bahwa, dengan mata saya sendiri, secara real time," sambungnya, sebagaimana diberitakan ESPN.
Popovich melanjutkan itu terserah kepada orang kulit putih untuk, apakah mau melakukan pergerakan untuk melakukan perubahan. "Kami harus melakukannya. Orang kulit hitam telah memikul beban ini selama 400 tahun," ungkap Popovich.
"Satu-satunya alasan bangsa ini telah membuat kemajuan yang telah adalah karena ketekunan, kesabaran dan usaha orang kulit hitam. Sejarah bangsa kita sejak awal dalam banyak hal adalah dusta, dan kita terus sampai hari ini, kebanyakan orang berkulit hitam dan coklat, untuk mencoba membuat kebohongan itu suatu kebenaran sehingga tidak lagi menjadi kebohongan
Artikel Tag: George Floyd, gregg popovich, San Antonio Spurs