Sapu Bersih Grand Slam Bersama Carlos Alcaraz, Ini Pandangan Jannik Sinner
Berita Tenis: Kemenangan Jannik Sinner di US Open bearti ia dan Carlos Alcaraz mengakhiri musim ini dengan masing-masing memenangkan dua gelar Grand Slam.
Musim ini telah menjadi musim yang luar biasa di atas lapangan bagi petenis berkebangsaan Italia bahkan sebelum US Open. Ia memenangkan gelar Grand Slam pertama dalam kariernya di Australian Open, memenangkan dua gelar Masters, dan menjadi petenis peringkat 1 dunia.
Terlepas dari pencapaian yang memukau tersebut, ada perhatian lebih terhadap petenis peringkat 1 dunia menuju US Open karena alasan yang kurang menguntungkan setelah terungkap bahwa ia telah dites positif untuk substansi terlarang, clostebol sebanyak dua kali pada bulan Maret lalu.
Meskipun petenis berkebangsaan Italia telah membersihkan namanya dan menghindari larangan bertanding, banyak pihak yang mengekspresikan kemarahan terhadap kasus yang disimpan cukup lama. Mereka merasa ia telah diperlakukan lebih baik dibandingkan dengan petenis lain yang dituduh melakukan pelanggaran yang sama. Tetapi pihak lain membela sang petenis.
Cobaan berat tersebut tetap membuat beberapa penggemar dan analis menjadikan petenis berkebangsaan Italia sebagai petenis yang difavoritkan untuk memenangkan US Open sebelum Grand Slam tersebut dimulai. Mengatasi tekanan akibat berita terkait kasus yang terungkap tampaknya seperti hal yang sulit untuk diatasi.
Namun, petenis peringkat 1 dunia mengejutkan ekspektasi dengan memenangkan gelar Grand Slam kedua dalam kariernya di US Open dengan mengalahkan Taylor Fritz.
Kemenangan di New York semakin mengukuhkan petenis berkebangsaan Italia sebagai petenis peringkat 1 dunia. Ia memiliki banyak poin untuk dipertahankan di antara saat ini dan akhir musim, tetapi akan sangat menantang bagi siapa pun yang ingin mengalahkannya.
Sementara itu, Alcaraz memenangkan French Open dan Wimbledon, menciptakan pembagian yang sempurna di antara kedua petenis muda.
Petenis berkebangsaan Italia berpikir bahwa juara dari generasi baru merupakan hal yang positif bagi dunia tenis dan ia mengatakan bahwa ia, Alcaraz, dan petenis lain dari generasi yang sama saling mendorong satu sama lain untuk berkembang.
“Sungguh menyenangkan bagi olahraga ini untuk melihat beberapa juara baru. Generasi baru, kami mendorong satu sama lain, berusaha untuk berkembang. Maka, tentu saja akan ada banyak petenis yang harus kami kalahkan terlebih dulu untuk bisa bertanding melawan petenis terbaik dunia. Ada beberapa kekalahan telak akhir-akhir ini. Saya hanya berusaha untuk tetap fokus pada jalan saya sendiri,” jelas Sinner.
Ia juga menyadari bahwa kesuksesan tersebut menciptakan ekspektasi dan tekanan yang lebih besar. Tetapi ia menyambut baik hal tersebut dan menganggap ada yang kurang jika tidak ada tekanan untuk meraih kesukesan.
“Saya bisa mengatakan bahwa tekanan adalah sesuatu yang menyenangkan untuk didapatkan. Jika anda tidak merasakan tekanan, itu artinya sesuatu menghillang. Tidak masalah turnamen mana yang anda lakoni, tekanan itu selalu ada,” tutur Sinner.
“Jadi, saya merasa gembira tentang hal itu. Sungguh suatu keistimewaan bisa berada di posisi ini. Pekerjaan tidak pernah selesai. Selalu ada petenis yang akan mendorong anda sampai batas. Saya hanya menantikan proses saya.”
Artikel Tag: Tenis, US Open, Jannik Sinner, Carlos Alcaraz