Kanal

Saat Betemu 11 Klub, Jokowi Tak Sebut Nama PSSI

Penulis: lilik
20 Okt 2015, 15:55 WIB

Saat bertemu Jokowi, semua elemen sepakbola ingin kompetisi segera digulirkan kembali

Ligaolahraga – Usai turnamen Piala Presiden, Joko Widodo menggelar pertemuan dengan 11 klub di Istana Negara, Senin (19/10) kemarin. Dalam pertemuan tersebut, Presiden RI, Joko Widodo tak pernah menyebut nama federasi sepakbola Indonesia, PSSI. Melainkan Jokowi menggantikan dengan nama organisasi.

Pada pertemuan tersebut, ada empat perwakilan klub yang 'dimintai keterangan' oleh Jokowi, terkait kinerja PSSI yang masih dibekukan pemerintah. Keempat perwakilan itu adalah pemain Persib Bandung, Zulham Zamrun, pelatih Arema Cronus Joko Susilo, pemain Mitra Kukar, Rahmat Affandi, dan Manajer Persib, Umuh Muchtar.

 

Perwakilan pertama dari pemain Mitra Kukar, Rahmat Affandi yang berharap kepada presiden untuk menggulirkan lagi kompetisi yang terhenti. Berikutnya giliran pelatih Arema, Joko Susilo yang diminta menjawab harapan terhadap ‘organisasi’. Sempat terdiam, Joko langsung menjawab bukan kapasitasnya mengomentari organisasi karena ia berkerja pada bidang teknik. Terakhir, giliran Zulham Zamrun  yang tegas bertanya, tapi lagi-lagi Jokowi tak menyebut PSSI, Zulham berharap Jokowi menyelesaikan kisruh dengan cara yang tepat.

 

Akibat konflik antara Menpora dan PSSI, Indonesia mendapat sanksi dari FIFA. Dan sebagai akibatnya, timnas semua level dicoret dari kejuaraan. Selain itu, kisruh PSSI dan pemerintah juga menjadi penyebab Persipura Jayapura tersingkir dari Piala AFC 2015.

 

Di lain sisi, Jokowi menegaskan pemerintah akan terus mengawal sepakbola Tanah Air supaya berjalan dengan tata kelola yang lebih baik. Selain itu, Presiden juga menyebutkan akan menggelar dua turnamen yaitu, Piala Panglima TNI dan Indonesia Super Cup untuk mengisi kevakuman kompetisi. Manajer Sriwijaya FC, Robert Heri berpendapat, sebaiknya pemerintah lebih sering menggelar dialog dengan klub yang menjadi pelaku sepakbola sebenarnya.

 

“Kalau terus berkonflik, klub yang akan rugi. Sebaiknya akhiri konflik dengan jalan yang benar dan tidak mengorbankan pemain,” ungkap Robert, seperti dilansir Bola.com.

 

Selain itu, pelatih Martapura FC, Frans Sinatra menegaskan sebagai pelaku sepakbola berharap adanya tindakan yang lebih cepat untuk menyelesaikan kisruh sepakbola Indonesia. Sehingga konflik tidak terjadi sampai berlarut-larut.

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru