Rionny Mainaky Sambut Baik Wacana Perubahan Skor
Berita Badminton : Kepala Bidang Pengembangan dan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky mengungkapkan dukungannya terhadap proposal yang diajukan oleh Indonesia kepada Federasi Badminton Dunia (BWF) untuk mengganti format penilaian lama dari 21x3 menjadi 11x5.
Rionny Mainaky berdalih bahwa format penilaian 11x5 banyak memberikan keuntungan para pemain Indonesia karena dalam setiap latihan mereka selalu menerapkan format ini meski sifatnya hanya mini game.
"Untuk perubahan skor ini, saya rasa pemain kita tidak akan terlalu kaget karena dalam latihan sudah ada program seperti itu. Main dengan poin-poin kecil," ucap Rionny saat ditemui Tim Humas dan Media PP PBSI, Selasa (6/4) petang.
"Untuk pemain mereka lebih suka karena dari segi teknik, kecepatan, dan skill lebih luwes. Kami menyambut baik dan gembira bila nanti memang jadi diterapkan," lanjutnya.
Wacana pergantian sistem penilaian mengemuka setelah PBSI dan juga Badminton Maladewa mengajukan proposal ke Federasi Badminton Dunia (BWF) pekan lalu.
Gayung bersambut, BWF kemudian mengumumkan akan mengadakan voting untuk menentukan kalayakan putusan dalam rapat umum yang akan diadakan pada bulan Mei mendatang.
Jika wacana pergantian format penilaian disetujui oleh mayoritas asosiasi anggota, maka baru akan diterapkan secara resmi setelah gelaran Olimpiade Tokyo 2021 mendatang.
Rencana perubahan sistem penilaian sudah digulirkan BWF sejak 2014 silam. Namun, perubahan sistem penilaian ini selalu ditolak para anggota, baik pada Rapat Tahunan 2016 maupun 2018. Pada RUPS Tahunan 2018 di Bangkok, banyak peserta rapat termasuk Indonesia menolak perubahan sistem penilaian ini.
Dari 252 pemegang suara, sebanyak 129 menyetujui perubahan format skor 5x11. Sedangkan, 123 suara menolak. Catatan 129 suara tersebut masih belum memenuhi syarat persetujuan proposal yang minimal harus disetujui dua pertiga dari peserta rapat yang membuat format penilaian 21x3 bisa bertahan hingga sekarang.
Artikel Tag: PBSI, Rionny Mainaky, Indonesia, Format Penilaian, BWF