Kanal

Rekap Hasil Kompetisi Kano Slalom Di Olimpiade Paris

Penulis: Hanif Rusli
18 Agu 2024, 15:58 WIB

Gambar pictogram kompetisi kano slalom untuk Olimpiade Paris 2024. (Foto: Olympics)

Atlet-atlet Australia tampil menonjol di kompetisi kano slalom Olimpiade Paris, menduduki podium teratas dalam tiga kesempatan, sementara Selandia Baru, Prancis, dan Italia masing-masing meraih satu medali emas.

Pada final K1 putri, Jessica Fox dari Australia unggul dengan penampilan yang membuatnya meraih medali emas dengan catatan waktu 96,08 detik.

Fox, yang menjadi pembawa bendera Australia pada upacara pembukaan, menunjukkan peningkatan yang signifikan dari posisi kedelapan di babak kualifikasi, di mana ia finis dengan catatan waktu 104,38 detik dan penalti kecil.

Di babak final, kemampuannya untuk menavigasi 23 gerbang di lintasan, termasuk bagian hulu yang menantang, sangat penting bagi keberhasilannya. Dengan karier Olimpiade yang mengesankan, Fox semakin mengukuhkan reputasinya sebagai salah satu yang terhebat dalam sejarah kano.

Klaudia Zwolinska dari Polandia berhasil meraih posisi kedua dalam kategori ini, dengan catatan waktu 97,53 detik. Meskipun Zwolinska memulai dengan kuat, ia menghadapi kesulitan di bagian akhir lomba, sehingga tidak dapat menyalip Fox.

Kimberley Woods dari Inggris meraih perunggu dengan catatan waktu 98,94 detik. Terlepas dari penampilannya yang solid, Woods tidak dapat menantang waktu tak terkalahkan dari Fox di final.

Pada kategori C1 putri, Jessica Fox kembali bersinar dengan meraih emas dengan catatan waktu 101,06 detik, meski sempat terkena penalti dua detik karena menyentuh gate. P

encapaian ini menjadikan Fox sebagai atlet pertama yang meraih medali emas di K1 dan C1 pada Olimpiade yang sama, sebuah prestasi bersejarah dalam olahraga kano.

Elena Lilik dari Jerman meraih perak dengan catatan waktu 103,54 detik, sementara Evy Leibfarth dari Amerika Serikat melengkapi podium dengan perunggu, dengan catatan waktu 109,95 detik.

Kemenangan Fox di kedua disiplin ini menggarisbawahi dominasi dan fleksibilitasnya dalam slalom.

Pada final C1 putra, Nicolas Gestin dari Perancis menampilkan performa yang mengesankan untuk memenangkan medali emas dengan catatan waktu 91,36 detik, tanpa penalti.

Gestin menampilkan teknik dan konsistensi yang sempurna di seluruh ronde, mengungguli para pesaingnya dengan selisih waktu lebih dari lima detik.

Dominasinya di slalom C1 terlihat jelas, dan kemenangannya mengukuhkan posisi Prancis sebagai negara terdepan dalam olahraga kano.

Adam Burgess dari Inggris, yang merupakan juara dunia lima kali, mengamankan medali perak dengan catatan waktu 96,84 detik.

Terlepas dari pengalaman dan kesuksesan sebelumnya, Burgess tidak dapat menandingi kecepatan Gestin di final. Matej Benus dari Slovakia, peraih medali perak dari Tokyo 2020, meraih perunggu dengan catatan waktu 97,03 detik.

Persaingan di C1 putra sangat ketat, dengan para atlet yang menunjukkan keterampilan dan teknik tingkat tinggi.

Pada final K1 putra, Giovanni de Gennaro dari Italia memenangkan medali emas dengan waktu 89,51 detik. De Gennaro menunjukkan keterampilan teknis dan kontrol yang sangat baik di sepanjang lintasan, tampil menonjol dalam final yang sangat kompetitif.

Titouan Castryck dari Perancis meraih medali perak, sementara Pau Echaniz dari Spanyol melengkapi podium dengan medali perunggu. Joe Clarke dari Inggris, juara Olimpiade 2016 dan pemimpin klasemen di semifinal, finis di posisi kelima setelah melakukan kesalahan di bagian akhir lintasan.

Final K1 putra menyoroti tingkat persaingan yang tinggi dan perbedaan waktu yang tipis di antara para atlet teratas.

Di nomor kayak cross putri yang baru, Noemie Fox dari Australia meraih medali emas, yang semakin menunjukkan performa luar biasa Australia dalam olahraga kano.

Fox, yang merupakan bagian dari keluarga yang memiliki tradisi panjang dalam olahraga ini, menunjukkan keahliannya dalam cabang olahraga ini, yang memulai debutnya di Olimpiade Tokyo 2020.

Angele Hug dari Prancis meraih medali perak, dan Kimberly Woods dari Inggris meraih medali perunggu. Keberhasilan Fox dalam kayak cross mencerminkan fleksibilitas dan keterampilannya di berbagai format kompetisi.

Pada final kayak cross putra, Finn Buth dari Selandia Baru memenangkan medali emas dalam debutnya di Olimpiade. Buth, yang sebelumnya telah menunjukkan kehebatannya di Piala Dunia kayak cross 2023, unggul dalam disiplin yang menarik ini.

Joseph Clark dari Inggris meraih medali perak, sementara Noah Hegge dari Jerman meraih medali perunggu. Penampilan Buth, bersama dengan sifat dinamis kayak cross, menambahkan tingkat kegembiraan baru pada Olimpiade.

Kayak cross, disiplin yang relatif baru yang memulai debutnya di Tokyo 2020, telah mendapatkan popularitas karena sifatnya yang dinamis dan kompetitif.

Dalam disiplin ini, para atlet berlomba melalui lintasan yang dipenuhi dengan rintangan dan gerbang, yang memungkinkan terjadinya kontak antar peserta, yang menambah elemen strategi dan keseruan dalam olahraga kayak.

Artikel Tag: olimpiade

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru