Kanal

Regis Prograis Ingin Bungkam Penonton Manchester Saat Lawan Catterall

Penulis: Hanif Rusli
26 Okt 2024, 20:07 WIB

Regis Prograis (kanan) dan Jack Catterall. (Foto: Fight TV)

Regis Prograis memiliki visi apa yang akan menjadi berita utama setelah pertarungan kelas welter juniornya melawan Jack Catterall pada Sabtu (26/10): “Prograis mengalahkan Catterall di kampung halamannya sendiri.”

Co-op Live Arena di Manchester, yang akan menjadi tuan rumah laga yang ditunggu-tunggu ini, hanya berjarak kurang dari satu jam perjalanan dari kampung halaman Catterall (29-1, 13 KO) di Chorley.

Para penggemar di Inggris Utara mendukung pria ini dengan penuh semangat dalam beberapa bulan terakhir, dimana kemenangannya atas Josh Taylor pada bulan Mei lalu telah meningkatkan ekspektasi akan sebuah laga perebutan gelar juara dunia.

Sementara para penggemarnya mungkin memimpikan perjalanan ke New York atau Las Vegas, Manchester akan selalu menjadi rumah bagi keluarga Catterall yang harus dilindungi dengan keras.

Sorakan mungkin akan menyambut Regis Prograis (29-2, 24 KO) saat ia berjalan menuju ring, namun prospek untuk membungkam para penonton yang berisik adalah sesuatu yang sangat dinantikan oleh atlet Amerika Serikat ini - terutama karena ia pernah melakukannya sebelumnya.

Kemenangannya pada 2022 atas atlet asal California, Jose Zepeda, di Carson, selalu terngiang di benak atlet berusia 35 tahun ini, dan ia bersikeras bahwa ia dapat melakukannya lagi.

“Lihatlah resume saya. Saya telah mengalahkan orang-orang yang belum pernah dikalahkan. Saya menjatuhkan orang yang belum pernah dijatuhkan. Saya menjatuhkan orang yang belum pernah dipukul KO, saya menghentikan orang yang belum pernah dihentikan,” kata Prograis kepada ESPN.

Regis Prograis, yang memproklamirkan diri sebagai seorang pengambil risiko, meyakini bahwa pertarungan ini akan menjadi yang terbesar di luar laga perebutan gelar di kelas 140 pound.

Pemenangnya kemungkinan akan melanjutkan perebutan sabuk juara, sementara yang kalah akan terjerumus ke dalam jurang divisi yang sangat kompetitif.

“Saya rasa ini adalah kesempatan yang sempurna bagi saya,” kata Prograis. “Saya merasa segala sesuatunya telah diatur untuk saya... Saya mengerti bahwa setelah ini, saya mungkin akan kembali menjadi penantang teratas dalam divisi ini. Siapa lagi yang akan melawan seseorang dengan kaliber seperti ini? Anda memiliki para pemegang sabuk dan hal-hal seperti itu, namun mereka tidak melawan seseorang dengan kualitas seperti ini.

Promotor Matchroom, Eddie Hearn, meyakini bahwa atmosfer di dalam arena akan sangat panas pada saat laga berlangsung, namun ia tidak berharap hal itu akan mengganggu atlet asal Amerika Serikat ini.

“Kami akan memiliki sekitar 9.000 [penggemar] di sana, itu akan menjadi penonton yang luar biasa. Jack juga memiliki penggemar yang sangat besar. [Regis Prograis] akan dicemooh dengan kejam saat memasuki ring, namun itu tidak masalah. Saya rasa ia sudah sering mengalami hal itu,” kata Hearn kepada ESPN.

“Yang saya sukai dari laga ini adalah anda memiliki dua orang, mungkin lima besar dalam divisi ini, dan bukan hanya memilih seseorang berdasarkan peringkat, mereka akan bertarung satu sama lain. Itu cukup unik, karena keduanya mengejar perebutan gelar Juara Dunia, namun keduanya seperti mengatakan, cukup sudah, mari kita bertarung satu sama lain.”

Meski sangat percaya diri, satu-satunya perjalanan Prograis melintasi Atlantik tidak berjalan mulus, dengan kekalahan dari Taylor pada 2019 di London, yang membuatnya kehilangan gelar WBA.

Regis Prograis kembali mendaki gunung untuk menjadi juara dua kali dengan kemenangan atas Zepeda, tetapi kehilangan sabuknya lagi dalam kekalahan meyakinkan dari Devin Haney pada Desember.

Kini, dalam perjalanannya untuk menjadi juara tiga kali, ia mengakui bahwa memiliki sabuk itu bukanlah sesuatu yang ia hargai sebelumnya.

“Pertama kali saya memenangkan sabuk, itu seperti tidak ada apa-apanya. Lalu, saat saya memenangkannya untuk kedua kalinya, itu membutuhkan waktu yang lama, namun setelah saya memenangkannya, saya benar-benar tidak menghargainya,” kata Prograis.

Hearn mengatakan bahwa Regis Prograis mungkin telah kehilangan rasa lapar setelah kesuksesan di masa lalu, namun ia yakin bahwa fokusnya telah kembali menjelang hari Sabtu.

“Dia terlihat sedikit lebih kejam kali ini. Dia berjalan dengan sedikit lebih banyak niat, dan saya pikir dia harus menjadi pendendam dalam pertarungan ini,” kata Hearn.

“Saya kira gaya bertarung mereka akan menyatu dan jujur saja, Regis harus menang. Jack benar-benar harus menang karena pemenangnya mungkin akan melawan pemenang antara [Liam] Paro dan [Richardson] Hitchins. Jadi, anda benar-benar memiliki kesempatan untuk menjadi juara dunia di sana.”

Terlepas dari hasilnya, persiapan yang dilakukan Regis Prograis sangatlah berbeda jika dibandingkan dengan laga melawan Haney, dimana pembicaraan dan perdebatan yang mendominasi sebelum laga berlangsung dan membuat Prograis terseret ke dalam badai.

“Dengan saya dan Bill [Haney] dan pelatih saya serta Devin... Itulah yang ingin kami lakukan [berbincang] daripada terfokus pada laga,” kata Regis Prograis.

“Sangat menyenangkan untuk hanya berbicara dengan Devin, dengan Bill dan kemudian orang-orang di jalan menghampiri Anda dan berkata: 'Oh Bung, itu keren sekali apa yang Anda katakan pada Devin' dan hal-hal semacam itu. Namun kami melakukan semua itu dan tidak terlalu mengkhawatirkan laga tersebut.”

Dengan berbagai hal yang dipertaruhkan pada hari Sabtu, kedua petarung ini tidak boleh membiarkan diri mereka teralihkan jika mereka ingin meraih tujuan utama mereka, yaitu meraih kejayaan di kancah dunia.

Artikel Tag: Regis Prograis

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru