Ragam Tinju: Sosok 'The Greatest' Muhammad Ali di Mata Sutradara Film "Ali"
Ligaolahraga – Ragam Tinju: Pada 2001, Michael Mann menyutradarai film biopic Muhammad Ali yang dibintangi Will Smith, yang mengubah dirinya persis seperti Ali. Kemampuan Smith dalam mengadaptasi karakteristik-karakterisitik unik Ali secara sempurna, membuatnya diganjar nominasi penghargaan Oscar.
Kini, dalam rangka ulang tahun ke-75 sang petinju legendaris yang wafat setahun silam, sebuah disc Blu-ray baru dirilis, mengetengahkan adegan-adegan di balik layar film Ali yang tak pernah dilihat sebelumnya. Berikut perbincangan dengan Mann perihal keterlibatan Ali dalam pembuatan film itu.
Seberapa terlibatnya Ali dalam pengisahan film ini?
Dia sering sekali datang. Dia juga sering datang saat proses pengeditan. Dia tidak paham mengapa 5th St. Gym, misalnya, diruntuhkan, kalau tidak salah pada awal 1990-an. Saya ingat kami mencari tahu perihal sasana itu pada 1985, menemukan video dan foto-foto. Jadi kami mampu membangun kembali sasana itu, namun bukan berupa set film, melainkan membangun kembali 5th St. Gym benar-benar seperti aslinya. Jadi saat Ali berjalan memasuki 5th St. Gym, saya melihat ekspresi wajahnya, dan rasanya seperti melakukan perjalanan waktu.
"Rasakan bisep saya," ujar Ali kepada Ali yang kagum, disaksikan Mann (paling kiri) dan Angelo Dundee (tengah)
Di klip di Blu-ray yang baru, Smith mengatakan kepada Ali bahwa dia akan memainkan Ali lebih baik daripada (Ali) memainkan dirinya. Apakah Ali merasa Smith berhasil melakukannya?
“Oh, saya rasa dia sukses melakukannya. Mereka masih tetap berhubungan dekat selama bertahun-tahun. Kami berkesimpulan bahwa sepanjang kami mengerjakan film ini, kami tidak bisa memakai trik apa pun. Will harus menjadi seorang petinju dan bertinju. Dan petinju harus menerima pukulan. Dia harus mampu menerima pukulan. Dan dia mampu melakukannya. Dia memerlukan sekitar delapan atau sembilan bulan … latihan keras, empat atau lima jam sehari sampai Will sampai pada titik ketika kami melihatnya, dia telah menjadi Ali.
Smith memerlukan 8-9 bulan untuk bisa berperan persis seperti Ali
Saya tahu ada tantangan-tantangan komunikasi karena Ali menderita Parkinson, tapi apakah pandangan terbaik yang dia berikan kepada Anda tentang hidupnya?
Ada beberapa. Satu kali – saya tidak bertanya kepadanya, dia mengutarakannya sendiri – dia berkata, ‘Saya tidak ingin kamu memanis-maniskan filmnya.’ Dia menjalani hidupnya sebagai seorang pria dan dia ingin itu semua. Dia tak ingin mengubahnya, menghilangkan kesalahn-kesalahannya. Dan saya berkata, ‘Apakah kesalahan terbesar yang pernah kamu buat?’ Dan dia berkata, ‘Tidak pernah berbaikan dengan Malcolm X. Malcolm X dibunuh sebelum kami sempat melakukannya.’ Dia sangat mencintai Malcolm X. Saya berkata, ‘Dengar, apakah kamu ingin bertemu putri Malcolm?’ Dan dia berkata, ya, dia ingin bertemu dengannya. Dia (Attallah Shabazz) sangat mirip dengan Malcolm X. Senyum yang sama, semuanya. Mereka bertemu dan mereka berbicara sekitar satu atau dua jam. Dia mengatakan kepada Shabazz bahwa betapa dia mencintai ayahnya.
Artikel Tag: Muhammad Ali, Michael Mann, Will Smith, Tinju