Ragam MotoGP: 5 Momen Tak Terlupakan di MotoGP Musim 2016

Ligaolahraga – Ragam MotoGP: Gelaran MotoGP musim 2016 memang telah berlalu, akan tetapi beberapa momen tak terlupakan dan kontroversi yang melibatkan para pebalap bintang rasanya masih lekat di ingatan. Berikut 5 moment seru MotoGP musim 2016 yang membuat ajang tersebut banyak menarik perhatian.

1. Masterpiece Miller

Bagi warga negara Australia, pencapaian Jack Miller sangat luar biasa. Ia berhasil naik podium pada MotoGP seri Assen, padahal peluangnya di atas kertas untuk meraih kemenangan pada seri ini adalah 1000 banding satu. Memulai balapan pada posisi ke-18 dengan cuaca yang kurang mendukung saat hujan lebat terus mengguyur lintasan, Miller berhasil merangsek ke posisi 12 pada lap pertama, dan terus merangkak naik hingga meraih posisi ke-8 ketika bendera merah dikibarkan pada lap ke-15 karena cuaca sudah tidak terkendali dan membahayakan para pebalap.

Ketika balapan dilanjutkan kembali, Miller kembali melesat ke posisi ke-4 dan menyaksikan Valentino Rossi terjatuh di depannya juga mencuri posisi pertama dari Marc Marquez. Untuk pertama kalinya, ia meraih posisi terdepan dalam seri balapan di MotoGP selama 8 lap hingga akhirnya ia berhasil meraih podium pertama dan mengibarkan bendera kemenangan. Pada wawancara setelah balapan selesai, ia berkata pada wartawan, “Saya bukan pebalap yang bodoh, dan hasil ini telah membuktikan bahwa saya juga tahu bagaimana caranya mengendarai motor saya di lintasan balap.” 

2. Tragedi The Doctor

Ada saatnya ketika Rossi menjadi raja di sirkuit Mugello, tempat pebalap asal Italia tersebut meraih kemenangan pada periode balapan tahun 2002 hingga 2008. Setelah kesuksesan sebanyak 7 kali berturut-turut, Rossi kembali berhasil meraih pole di Tuscan Hills musim 2016. Pebalap berusia 37 tahun tersebut membuat para penonton dan fansnya berteriak senang. Seluruh sirkuit mengelu-elukan nama Rossi sebagai ungkapan kegembiraan mereka ketika akhirnya The Doctor kembali meraih pole position.

Pada hari balapan, lebih dari 100.000 penonton dan fans berpakaian serba kuning membanjiri sirkuit untuk mendukung Valentino Rossi. Mereka tak hentinya memberikan dukungan ketika Rossi bersaing ketat dengan Marquez. Akan tetapi malang bagi Rossi ketika mesin motor Yamaha yang dikendarainya mengalami kendala dan membuat The Doctor terjatuh ke samping lintasan. Kejadian ini berperan besar atas gagalnya Rossi meraih gelar juara dunia yang kesepuluh kalinya.

3. Gelar Juara Marquez

Dengan mengantongi keunggulan 52 poin atas Rossi dan 66 poin atas Lorenzo, ditambah lagi 100 poin yang dapat diraih dari 4 seri tersisa, telah memunculkan beberapa prediksi bahwa sejak seri MotoGP di Jepang, Marquez telah terlihat sebagai calon juara dunia musim 2016. Pada saat itu Marquez membutuhkan kemenangan dan Rossi harus menyelesaikan balapan di peringkat ke-14 atau lebih rendah, kemudian Lorenzo juga gagal untuk naik podium untuk memastikan gelar juara dunia jatuh ke tangan Marquez. Ketiga kejadian tersebut secara logika memiliki peluang yang sangat kecil untuk terjadi secara bersama-sama.

Pada balapan tersebut Marquez meraih posisi terdepan pada lap ke-4 dan terus melaju akan tetapi beberapa hal aneh mulai terjadi. Pada lap ke-7 Rossi terjatuh dari motornya dan membuat peluangnya sendiri untuk menjadi juara dunia terkubur untuk musim 2016. Sedangkan Lorenzo yang tampil aman sepanjang balapan tersebut, terlihat akan meraih posisi runner up di podium sebelum ia juga terjatuh pada 5 lap terakhir. Dengan semua hal tersebut, Marquez resmi menjadi juara dunia MotoGP musim 2016 bahkan sebelum musim berakhir.

Pendapat Marquez setelah balapan tersebut adalah sebagai berikut, “Saya melihat pada pit board ketika Lorenzo dikatakan keluar dari balapan, pada lap yang sama saya juga melakukan kesalahan pada empat atau lima corner, karena cukup sulit untuk tetap fokus setelah itu.”

4. Kemenangan dan Keberuntungan Cal Crutchlow

Teman dekatnya, Miller, telah memenangkan satu seri balapan, sedangkan Iannone telah meraih podium pertamanya pada Red Bull Ring bersama pabrikannya yang lama, Ducati. Namun Cal Crutchlow juga tidak mau kalah, dimana ia tampil dengan luar biasa pada seri GP Republik Ceko. Cal Crutchlow berhasil meraih juara pada seri tersebut dan menjadi pebalap asal Inggris kedua yang sukses di Brno, setelah seniornya, Barry Sheene, yang meraih podium juara pada tahun 1981.

Crutchlow memulai balapan pada posisi ke-10 dan memilih ban tipe hard dengan berbagai resiko. Akan tetapi pilihan tersebut terbukti tepat dimana ia berhasil melintasi garis finis tepat 7 detik di depan Rossi. Ia berkata, “Dengan nama saya disandingkan dengan Barry Sheene sudah merupakan kehormatan besar bagi saya. Saya memilih tipe ban yang terbaik bagi balapan ini dibandingkan dengan pebalap yang lain.”

5. Dominasi Marquez di Sachsenring

Musim balapan 2016 menjadi musim dimana dominasi Marquez di sirkuit Sachsenring kembali terulang. Pebalap asal Spanyol tersebut telah memenangkan setiap seri balapan di semua kelas MotoGP pada sirkuit di German tersebut sejak tahun 2010. Akan tetapi, hujan yang turun sebelum balapan dimulai berarti pilihan untuk ban basah adalah satu-satunya pilihan yang masuk akal. Namun pilihan tersebut juga berarti para pebalap harus mengganti ban mereka jika hujan telah berhenti dan cuaca menjadi sedikit cerah.

Beberapa pebalap pada saat itu memilih untuk menggunakan ban intermediates, dimana Marquez hampir saja terjatuh pada lap ke-11 dan membuat posisinya merosot ke posisi 8. Pada lap ke-17 ia membuat keputusan yang sedikit beresiko. Ia memutuskan untuk kembali ke pit dan menggunakan ban yang sedikit licin, dan berusaha untuk tetap berada pada sisi kering di bagian pinggir lintasan. Melanjutkan balapan dari posisi ke-14 dengan 13 lap tersisa, ia telah dapat memperkecil jarak sebanyak 5 detik dengan pemimpin balapan. Dan akhirnya pada lap ke-25 ia berhasil meraih posisi pertama dan melintasi garis finis hanya dengan 10 detik perbedaan dari posisi kedua yaitu Cal Crutchlow. Meraih kemenangannya yang ke-7 secara berturut-turut di sirkuit ini.

Artikel Tag: Berita MotoGP, motogp, Valentino Rossi, Marc Marquez