Kanal

Ragam Golf: Persahabatan Rumit Arnold Palmer dan Jack Nicklaus

Penulis: Hanif Rusli
26 Sep 2016, 18:41 WIB

Arnold Palmer (kiri) dan Jack Nicklaus

Ligaolahraga – Ragam Golf: Di antara Arnold Palmer, Jack Nicklaus dan Gary Player – “Big Three” yang mendominasi golf profesional di era 1960-an – mungkin persaingan Palmer-Nicklaus yang bisa dibilang paling unik: dari rival menjadi sahabat.

Saat sang sahabat menghembuskan napas terakhir pada Minggu (25/9) sore, Nicklaus baru mengetahui kabar duka itu esoknya sekitar pukul 8 pagi. “Saya terkejut mendengar bahwa kami kehilangan teman yang hebat—bahwa golf kehilangan teman yang hebat,” katanya lewat Twitter.

 

Nicklaus tahu sahabatnya itu sedang berada di Pittsburgh untuk mengatasi masalah pada jantungnya. Sayang, komplikasinya sudah terlalu sulit untuk disembuhkan. “Tapi Arnold tidak pernah menyerah (mencari kesembuhan), karena dia memang seorang pejuang,” ujarnya.

 

Hubungan unik Palmer dan Nicklaus ini pernah digambarkan oleh Majalah GOLF dalan wawancara khusus keduanya pada 1994. Dari “rivalitas paling panas” menjadi “persahabatan paling rumit” di dunia golf. Perbedaan usia 11 tahun tidak menghambat keakraban mereka.

 

Nicklaus pertama kali menyaksikan Palmer pada 1954. Ketika itu dia baru berusia 14 tahun dan tampil di Ohio Amateur. Hujan yang lebat menunda jalannya turnamen. Tapi dia melihat Palmer tak beranjak dari area latihan, memukul dengan tongkat 9-iron miliknya.

 

“Kuat seperti kerbau, benar-benar menghajar bolanya,” kata Nicklaus saat menonton Palmer memukul bola setinggi 3 meter, menembus derasnya hujan. Selama setengah jam, Nicklaus tidak melepaskan pandangannya karena tertarik dengan cara mengayun Palmer. “Dia masih terus memukul saat saya beranjak pergi.”

 

Saat Nicklaus beralih pro pada akhir 1961, Palmer sudah tujuh tahun lebih awal mengawali karier pronya. Tapi setahun sebelumnya, keduanya sudah saling “sikut”. Di AS Terbuka 1960, Palmer mengalahkan Nicklaus – masih berstatus amatir – dengan hanya selisih dua pukulan.

 

Sejak itu, keduanya mati-matian untuk saling mengalahkan, entah berebut tempat pertama atau posisi paling buncit. Bahkan mereka tak mau kalah saat berlatih. Biasanya mereka bertaruh $20. Pemenangnya? Tentu yang paling senior. “Tapi Jack tak pernah membayar taruhannya,” kata Palmer, tertawa.

 

Jalinan persahabatan mereka menghadapi banyak ujian. Termasuk saat teman Palmer, Larry Guest membahas hubungan Palmer-Nicklaus dalam bukunya, “Arnie, Inside the Legend”. Dalam bab "The Bull and the Bear", kata Palmer, si penulis berusaha “memperkeruh” suasana.

 

“Namun kami bisa menertawakan sejumlah hal dalam buku itu, karena hubungan kami lebih kuat daripada yang tertulis di sana,” kata Palmer. Sayang, persahabatan mereka yang sudah berjalan separuh abad tidak bisa lagi berlanjut.

 

Terakhir Nicklaus bertemu dan berbincang dengan Palmer adalah saat sahabatnya itu merayakan ulang tahun ke-87 pada 10 September silam. Tak dinyana, itu menjadi perbincangan terakhir dengannya. “Saya akan sangat merindukannya,” kata Nicklaus, sedih.

Artikel Tag: Arnold Palmer, jack nicklaus, Golf

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru