Kanal

Ragam Basket: Profil Lima Starter Tim Barat Untuk NBA All-Star Game 2017

Penulis: Hanif Rusli
24 Jan 2017, 11:51 WIB

Lima starter Tim Barat untuk NBA All-Star Game 2017

Ligaolahraga – Ragam Basket: Berikut ini adalah profil singkat lima pemain di Wilayah Barat yang terpilih sebagai starter untuk NBA All-Star Game 2017 di New Orleans pada 19 Februari mendatang. Mereka adalah James Harden, Kevin Durant, Anthony Davis, Kawhi Leonard dan Stephen Curry.

JAMES HARDEN, HOUSTON ROCKETS: Kembalinya Houston Rockets ke jajaran elit Wilayah Barat di bawah kandidat Coach of The Year, Mike D’Antoni, menjadi salah satu kisah utama di paruh pertama NBA musim ini. Dan itu semua dicapai berkat kebrilianan si penggiring bola berjenggot lebat ini. Kini menjadi point-guard utama Rockets, Harden menghabiskan tiga bulan terakhir untuk menembus pertahanan lawan dan melesakkan tembakan jarak jauh, mencetak rata-rata 29,8 poin (kedua terbaik di NBA) dan 11,6 assist per pertandingan (no.1 di liga). Dia membukukan angka dan assist dalam total 50% poin yang Houston cetak musim ini, dan jika Anda membicarakan tim Rockets yang menghasilkan rata-rata 114,5 poin per laga, itu poin yang banyak sekali. Setelah musim lalu yang buruk dengan Rockets gagal mencatat 50% kemenangan dan dia gagal masuk dalam ketiga tim All-NBA, Harden kembali diperbincangkan sebagai kandidat MVP dan kembali ke jajaran starter Tim Barat untuk kali ketiga dalam kariernya.

 

 

KEVIN DURANT, GOLDEN STATE WARRIORS: Pemain berusia 28 tahun ini akan tampil untuk kedelapan kalinya di All-Star, dan keenam sebagai starter, setelah memulai karier barunya di Golden State dengan sangat produktif dan efisien. Sebagai pemain Warriors, dia mmebukukan rata-rata 26,2 poin dalam 34,4 menit per pertandingan (terendah dalam kariernya) dengan persentase tembakan 54,4% (terbaik dalam kariernya) dan 40,5% dari garis tembakan 3-poin. Dia juga menjadi andalan di bidang pertahanan, memimpin timnya dalam hal blok, menjadikan Warriors sebagai salah satu tim dengan pertahanan ring terbaik. Durant terus melanjutkan evolusinya menjadi salah satu pemain NBA paling komplit saat ini.

 

 

ANTHONY DAVIS, NEW ORLEANS PELICANS: Setelah mengalami musim lalu yang mengecewakan di New Orleans, cedera yang menggagalkannya bermain untuk Tim AS di Olimpiade 2016, dan munculnya sejumlah ‘big man’ muda yang menarik perhatian banyak orang, Davis memasuki musim 2016-17 ini sebagai sesuatu yang terlupakan, harus tetap sehat (tidak cedera) dan produktif untuk mengingatkan kita betapa spesial bakat yang dia miliki. Dan kemudian, pada pardai perdana musim ini, dia membukukan 50 poin, 16 rebound, tujuh steal, lima assist dan empat blok versus Denver Nuggets. Dia terus tampil konsisten, membukukan rata-rata terbaik dalam kariernya 28,8 poin per pertandingan (ketiga di NBA, di belakang Westbrook dan Harden) dan 12,1 rebound (keenam di liga), plus 2,4 blok, 2,2 assist dan 1,5 steal dalam 36,6 menit per pertandingan. Dia menjadi kekuatan yang sulit dihentikan saat menghasilkan angka lewat giringan bola, menerima umpan dan di bawah ring, baik saat menyerang maupun bertahan. Dialah menjadi alasan utama Pelicas yang terpincang-pincang akibat banyak pemain cedera untuk menempati posisi kedelapan dan tiket playoff terakhir di Barat. Fans, pemain dan media semunya ingat betapa bagusnya AD sekarang ini. Dia akan menuai hasilnya di depan fans pendukungnya sendiri bulan depan.

 

 

KAWHI LEONARD, SAN ANTONIO SPURS: Dua kali peraih Defensive Player of the Year telah mengambil alih posisi sebagai pemimpin Spurs setelah pensiunnya Tim Duncan, dan terus menancapkan posisinya sebagai salah satu pebasket paling komplit. Forward berusia 25 tahun itu mencatat rata-rata poin terbaik dalam kariernya 24,8 poin dan 3,1 assist, berpeluang masuk Klub 50/40/10 (menembak 48,8% dari lapangan, 41,7% dari garis tembakan 3-poin dan 90,7% dari tembakan bebas) dan tumbuh menjadi salah satu pencetak skor NBA yang paling sulit dihentikan di separuh lapangan, sembari tetap memainkan gaya bertahan apik yang membuat lawan melakukan apa pun agar terhindar darinya. Hanya sedikit pemain yang bisa memberikan dampak baik saat menyerang maupun bertahan seperti yang Leonard – menjadi starter All-Star untuk kali kedua secara beruntun – lakukan untuk Spurs, yang sudah bertanding separuh kompetisi dengan rekor 32-9, tertinggal 3,5 pertandingan dari Warriors sebagai tim terbaik di Barat.

 

 

STEPHEN CURRY, GOLDEN STATE WARRIORS: Dua kali peraih MVP NBA ini belum lagi mengulang statistik yang membuatnya menjadi ‘unanimous‘ MVP musim lalu – yang mungkin sulit dilakukan, dengan atau tanpa kedatangan Durant. Toh dia masih terhitung sangat bagus, membukukan rata-rata 24,6 poin, 6,1 assist dan 4,2 rebound per laga, dan memimpin NBA dalam hal memasukkan tembakan 3-poin dan kesempatan menembakkannya, dengan memasukkan 40% di antaranya untuk skuad Warriors yang punya rekor terbaik di liga, No. 1 dalam hal menyerang dan No. 1 dalam hal bertahan. Dari segi statistik, Curry memang tidak seproduktif atau seimpresif Harden atau Westbrook pada musim ini, tapi dia masih pemain terpopuler di NBA. Terus bertambahnya jumlah fans telah membantunya meraih posisi starter All-Star, keempatnya kalinya secara beruntun

 

Artikel Tag: NBA All-Star, NBA All-Star Game, NBA All-Star Game 2017, NBA 2016-17, NBA, basket

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru