Rafael Nadal Merasa Bersyukur Untuk Karier Yang Memukau
Berita Tenis: Petenis berkebangsaan Spanyol, Rafael Nadal mengekspresikan rasa syukurnya untuk karier yang memukau pada musim yang bisa menjadi musim terakhir dalam kariernya di turnamen ATP.
Petenis yang telah mengantongi 22 gelar Grand Slam bergabung dengan Roger Federer dalam acara yang digagas Louis Vuitton untuk mendiskusikan momen-momen terbaik dalam karier mereka masing-masing dan mengekspresikan keinginannya untuk diingat sebagai seorang manusia, daripada seorang petenis.
“Pada akhirnya, hal yang akan membuat saya merasa benar-benar bangga dan bahagia adalah ketika saya meninggalkan dunia ini, jika direktur turnamen, orang-orang yang bekerja di turnamen, staf, pihak ATP mengatakan hal-hal positif tentang siapa saya di turnamen atau siapa saya sebagai seseorang lebih daripada sebagai seorang petenis,” ungkap Nadal.
“Karena sebagai seorang petenis, pada akhirnya kita memiliki gelar, pencapaian, dan begitulah adanya. Saya telah mencapai lebih daripada yang bisa saya bayangkan. Jadi bagi saya, pada akhirnya warisan sebagai seorang manusia, setelah mencapai semua hal yang telah kita capai, saya pikir itu hal yang paling penting.”
Sementara Federer memilih kekalahan mengejutkan ketika ia sebagai petenis peringkat 1 dunia saat itu, kalah dari petenis berusia 17 tahun, Nadal pada musim 2004 dan sangat menikmati ketika melihat generasi tenis selanjutnya terus bermunculan dan maju.
“Momen yang benar-benar istimewa adalah ketika saya menghuni peringkat 1 dunia pada musim 2004, ketika kita bertanding di Miami dan ia mengalahkan saya, yang mungkin menjadi kejutan bagi beberapa orang. Saya mengalami sunstroke, tetapi ia masih mengalahkan saya dengan adil dan sportif,” tutur Federer.
“Sungguh keren melihat sejumlah petenis muda bermunculan, dengan Andy Murray, dan Novak Djokovic juga mulai muncul saat itu.”
“Pertandingan pertama itu selalu sangat berarti, meskipun saya kalah. Dan itu adalah sebuah rivalitas yang luar biasa, seperti banyak petenis hebat lain. Tetapi Rafa dengan gaya permainannya dan perilaku di lapangan saat usia semuda itu, tidak seperti petenis lain. Anda bisa merasa bahwa ada sesuatu yang istimewa.”
Petenis berkebangsaan Spanyol juga mengungkapkan sejumlah pahlawan olahraga yang telah menginspirasinya dan menggarisbawahi pengaruh dari Ronaldo Nazario, Pete Sampras, dan Carlos Moya dalam kariernya.
“Pertama-tama, olahraga sendiri merupakan sebuah inspirasi bagi saya. Saya menyukai sepak bola, jadi bagi saya ketika saya masih anak-anak, Ronaldo Nazario merupakan inspirasi besar. Lalu, saya mendapatkan peluang untuk menghabiskan waktu bersamanya,” ujar Nadal.
“Sebagai seorang petenis, bagi saya Sampras adalah inspirasi yang positif. Tetapi Carlos – yang menjadi pelatih saya saat ini – berada di tepat di sisi saya dan dalam beberapa hal, ia banyak membantu saya ketika saya baru berkiprah di dunia tenis.”
Artikel Tag: Tenis, Rafael Nadal, Roger Federer