Kanal

PSMS Medan Terdegradasi Karena Pengasuh dan Wartawan?

Penulis: Dayat Huri
17 Des 2018, 19:45 WIB

Ketua Dewan Pembina PSMS Medan, Edy Rahmayadi/foto pssi

Berita Liga 1 Indonesia: Ulah suporter PSMS Medan disebut Ketua Dewan Pembina PSMS Medan, Edy Rahmyadi sebagai salah satu penyebab utama terdegradasinya tim berjuluk Ayam Kinantan itu dari Liga 1 Indonesia.

Tidak hanya suporter, wartawan yang sepanjang gelaran Liga 1 2018 meliput PSMS Medan juga tidak lepas dari kritikan orang nomor satu di kepengurusan PSSI itu.

Untuk memastikan hal tersebut tidak kembali terjadi pada musim depan. Gubernur Sumatera Utara itu mengaku akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap tim PSMS Medan.

"Intropeksi diri, evaluasi, dan perbaiki untuk ke depan. Seluruhnya harus dievaluasi. Yang pertama pemainnya, kedua suporter," kata Edy Rahmayadi seperti dilansirBola Sport.

Dikatakannya, sepanjang musim Liga 1 2018, manajemen harus mengeluarkan uang yang cukup banyak untuk bisa membayar denda atas sanksi yang dijatuhkan Komite Disiplin (Komdis) PSSI atas ulah suporter timnya.

"Untuk suporter, bayangkan bulan ini (Desember) saya harus bayar Rp900 juta karena terkena sanksi. Bayangkan kalau Rp900 juta dibelikan vitamin, bagus itu untuk pemain," cecarnya.

Lebih lanjut, Edy menilai, kenyataan pahit yang harus diterima PSMS Medan karena terdegradasi ke Liga 2 musim depan bukanlah salah manajamen. Menurutnya, yang patut disalahkan adalah pengasuh dan juga wartawan yang selama ini meliput pertandingan PSMS Medan.

"Bukan salah manajemennya. Salah pengasuhnya, termasuk wartawannya," ulas Edy.

PSMS Medan sendiri dipasitkan kembali harus berlaga di kompetisi kasta kedua tanah air musim depan, setelah pada gelara Liga 1 2018 ini harus mengakhiri musim di posisi buncit dengan koleksi 37 poin dari 34 pertandingan yang dijalani.

Artikel Tag: Liga 1, psms medan, Edy Rahmayadi

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru