Profil Caitlin Clark Sebagai Atlet Terbaik Tahun 2024 Versi TIME (Bagian 1)
Berikut ini adalah bagian pertama dari rangkuman artikel di Majalah TIME seiring terpilihnya bintang bola basket wanita yang membela klub WNBA Caitlin Clark sebagai "Athlete of the Year".
Pada suatu pagi di bulan November di Indianapolis, Clark, pemenang Rookie of the Year WNBA dan ikon olahraga yang sedang naik daun, tampil memukau dalam sebuah latihan menembak.
Berlari di sepanjang garis tiga angka, ia berhasil memasukkan 93 lemparan tiga angka dalam waktu enam menit dengan tingkat keberhasilan 85%, membuat asisten pelatihnya - dan para penonton - terkesima.
Kemampuannya untuk melakukan tembakan jarak jauh, mirip dengan ayunan home-run, mencerminkan bakatnya yang luar biasa.
Pada usia 22 tahun, Caitlin Clark telah mendefinisikan ulang bola basket wanita dengan lemparan 30 kaki yang menjadi ciri khasnya dan memecahkan rekor.
Pada 2024, ia menjadi pemimpin pencetak angka terbanyak sepanjang masa di Divisi 1 NCAA, melampaui rekor Pete Maravich.
Pertandingan kejuaraan NCAA yang menampilkan Iowa Hawkeyes asuhan Clark melawan South Carolina menarik 18,9 juta penonton, melampaui jumlah penonton Final NBA dan World Series 2024.
Sebagai pemain profesional, ia mencetak rekor untuk lemparan tiga angka rookie dan assist WNBA dalam satu musim dan menandatangani kontrak dengan Nike senilai 28 juta dolar AS - yang terbesar untuk pemain bola basket wanita.
Indiana Fever-nya bermain di depan para penonton yang memecahkan rekor, memicu lonjakan jumlah penonton WNBA dan jumlah penonton yang hadir, dengan para penggemar yang berbondong-bondong datang ke arena untuk menyaksikan aksi Clark.
Caitlin Clark menggambarkan tahun ini sebagai tahun yang "bersejarah," dan mengakui dampak transformatifnya pada olahraga wanita. "Saya telah memikat begitu banyak orang yang tidak pernah menonton olahraga wanita sebelumnya," katanya.
Kebangkitannya telah dibandingkan dengan dampak Lionel Messi di Major League Soccer atau pengaruh Michael Jordan di NBA, tetapi kemunculan Clark belum pernah terjadi sebelumnya dalam bola basket wanita.
Dengan membuat pertandingan WNBA musim reguler menjadi tontonan wajib, ia telah mengubah persepsi dan menarik penggemar baru ke dalam olahraga ini.
Kesuksesan Clark tidak datang tanpa tantangan. Dia menghadapi berbagai kontroversi, sering kali karena faktor-faktor di luar kendalinya.
Pertanyaan tentang ras, gender, dan hak istimewa muncul selama perjalanannya, dengan para kritikus yang mengamati popularitasnya di liga yang didominasi orang kulit hitam.
Caitlin Clark mengakui keistimewaannya sebagai atlet kulit putih dan menekankan pentingnya mengangkat wanita kulit hitam di WNBA. "Liga ini dibangun oleh para pemain kulit hitam yang luar biasa," katanya. "Kita harus terus berinvestasi pada mereka dan merayakan kontribusi mereka."
Terlepas dari ketegangan sosial, kegembiraan Clark terhadap permainan ini tetap terpancar. Karisma dan bakatnya telah menyatukan para penggemar, menciptakan atmosfer yang luar biasa di arena dan menumbuhkan kecintaan yang tulus terhadap bola basket wanita.
Dia menginspirasi komunitas, dari media sosial hingga stadion yang terjual habis, dengan menunjukkan permainan yang tidak egois dan mencetak prestasi yang sulit dipercaya.
"Orang-orang menyukai permainan ini, dan itulah yang membuatnya menyenangkan bagi saya," kata Clark. "Ini bukan hanya sebuah momen; ini adalah normal yang baru."
Kenaikan drastis Caitlin Clark telah mengubah hidupnya. Dia sekarang bepergian dengan tim keamanan dan melayani permintaan penggemar yang aneh-aneh, mulai dari menandatangani sonogram hingga menjadi pembawa acara LPGA.
Namun, ia tetap membumi, berkat pendidikan Midwestern dan sistem pendukung yang kuat untuk menjaganya tetap seimbang.
Perjalanannya dari West Des Moines, Iowa, di mana ia unggul dalam berbagai olahraga, hingga menjadi wajah bola basket wanita adalah bukti etos kerja dan tekadnya.
Dampaknya tidak hanya di bola basket. Pada tahun 2024, ia menjadi tokoh budaya pop, menghadiri konser Taylor Swift dan bergaul dengan selebriti seperti Travis Kelce. Swift sendiri memuji Clark sebagai inspirasi.
Di luar lapangan, Caitlin Clark telah merangkul perannya sebagai perintis, berjuang untuk membuat olahraga wanita lebih adil dan terlihat.
Melalui semua penghargaan yang diterimanya, Clark tetap fokus pada gambaran yang lebih besar. Perjalanannya mencerminkan pergeseran budaya yang lebih luas, mengangkat olahraga wanita ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.
"Orang-orang tidak mendukung olahraga wanita hanya untuk mencentang kotak," katanya. "Ini nyata, dan ini baru permulaan."
Artikel Tag: Caitlin Clark