Preview NBA: Charlotte Hornets Vs Utah Jazz (16 Jan 2025)

Ini baru bulan Januari, dan baik Utah Jazz maupun Charlotte Hornets tidak berada dalam posisi untuk dapat meraih tempat di babak playoff musim ini.

Meskipun begitu, pertandingan hari Rabu (15/1) malam atau Kamis pagi WIB di Salt Lake City dapat memberikan beberapa implikasi bagi kedua tim di musim semi ini.

Meskipun mereka mungkin tidak akan berada dalam persaingan untuk meraih gelar juara NBA - sebagian besar tim memiliki lebih banyak kemenangan daripada total 18 kemenangan mereka - Jazz dan Hornets akan mempertaruhkan banyak hal saat undian draft berlangsung.

Charlotte Hornets (8-28) memiliki persentase kemenangan terburuk ketiga di NBA (.222) dan berada di urutan kedua dalam jumlah kemenangan paling sedikit pada hari Selasa.

Sementara itu, Jazz menjadi tim ke-26 (dari 30 tim) yang mencapai angka 10 kemenangan dan memiliki persentase kemenangan terburuk kelima (.263).

Charlotte Hornets memasuki hari Rabu setelah kalah 19 dari 21 pertandingan terakhirnya, sebuah rekor yang mencakup kekalahan 120-113 dari tuan rumah Phoenix pada Minggu setelah Hornets mengalahkan Suns di Charlotte kurang dari sepekan sebelumnya.

Phoenix bangkit untuk meraih kemenangan pada hari Minggu dengan mencetak 19 dari 24 poin terakhir pertandingan.

Itu seharusnya menjadi pertandingan ketiga dari lima pertandingan dalam perjalanan tandang Charlotte Hornets ke Wilayah Barat, tetapi pertandingan melawan Lakers dan Clippers ditunda karena kebakaran hutan di Los Angeles.

"Ini akan menjadi pengalaman belajar yang luar biasa bagi kami untuk terus menjadi lebih baik," kata pelatih Charlotte Hornets, Charles Lee. "Terutama dengan grup yang kami miliki di akhir pertandingan."

Center Mark Williams menjadi titik terang bagi Hornets pada hari Minggu. Pemain berpostur 7 kaki ini mencetak 24 poin tertinggi musim ini dengan 16 rebound, empat assist dan satu blok.

Yang mengesankan, ia mengoleksi 22 poin dan 13 rebound sebelum turun minum, yang hanya pernah dilakukan oleh satu pemain Charlotte lainnya sejak 1996-97, dan hanya dua pemain NBA lainnya (Nikola Jokic dan Victor Wembanyama) yang telah mencapai prestasi tersebut pada musim ini.

"Saya hanya ingin tampil keluar, tampil agresif, jelas," kata Williams. "Pertandingan pertama (vs Phoenix), kami menang dengan bermain dengan kecepatan. Jadi, saya hanya ingin keluar dan memulai dengan hal-hal tersebut, dan itu terlihat dengan sendirinya."

Jazz juga didukung oleh penampilan seorang pemain muda pada hari Minggu. Rookie Isaiah Collier melakukan layup penentu kemenangan di akhir babak perpanjangan waktu melawan Brooklyn Nets sambil mencetak rekor karier 23 poin, disertai tujuh rebound dan tujuh assist.

"Isaiah adalah pemain bola basket yang bagus," kata pelatih Jazz, Will Hardy. "Statistiknya mencerminkan istilah kuno: 'Dia memiliki permainan yang bagus'. Dia memang begitu. Dia melakukan banyak hal yang sangat bagus. Bukan hanya beberapa tembakan - dia melakukan tiga lemparan tiga angka, dan itu bagus.

"Kami belum melihat hal itu darinya tahun ini, tetapi permainannya menuruni bukit ke tepi lapangan, keluar saat transisi, kecepatan yang ia mainkan, ledakannya. Ketika ada banyak pemain baru, para point guard mungkin merasakannya lebih dari siapa pun karena mereka harus mencoba mengatur pemain lain, dan saya pikir (dia) melakukan pekerjaan yang baik dalam menangani dirinya sendiri."

Collier juga sempat membua deg-degan. Setelah memblok percobaan temnakan tiga angka Keon Johnson, ia meraih bola dan berlari ke ujung lain untuk melakukan dunk.

Sayangnya, Johnson menabrak Collier yang sedang melayang di udara dari belakang. Collier tidak dapat berpegangan pada tepi ring dan dengan canggung jatuh ke lapangan, membuat semua orang ketakutan.

"Rasanya sedikit sakit," tambah Collier. "Namun, saya baik-baik saja."

Artikel Tag: Charlotte Hornets