Presiden IBA Sambut Baik Potensi Gugatan Juara Olimpiade Imane Khelif

Penulis: Hanif Rusli
18 Feb 2025, 20:48 WIB
Imane Kremev percaya pengadilan akan menunjukkan bahwa Imane Khelif seharusnya tidak berkompetisi dalam kategori wanita di Olimpiade Paris 2024. (Foto: Inside The Games)

Imane Kremev percaya pengadilan akan menunjukkan bahwa Imane Khelif seharusnya tidak berkompetisi dalam kategori wanita di Olimpiade Paris 2024. (Foto: Inside The Games)

Keinginan petinju Wanita peraih emas Olimpiade Paris Imane Khelif untuk menuntut Asosiasi Tinju Internasional (IBA) mendapat tanggapan dari Presiden IBA Umar Kremlev.

Kremev percaya bahwa pengadilan akan menunjukkan bahwa petinju Aljazair ini seharusnya tidak berkompetisi dalam kategori wanita di Olimpiade Paris 2024.

Imane Khelif sekali lagi menjadi pusat kontroversi dalam beberapa hari terakhir karena beberapa intervensi dari IBA yang menghidupkan kembali perdebatan tentang identitas gender.

Federasi yang terkena sanksi ini pertama-tama mengeluarkan petinju tersebut dari Kejuaraan Dunia di Serbia karena gagal dalam tes kelayakan gender pada 2023.

Mereka kemudian mengumumkan akan mengambil tindakan hukum terhadap IOC karena mengizinkan atlet itu, yang mereka anggap sebagai pria, untuk berkompetisi di turnamen wanita di Paris.

Sebagai hasilnya, Imane Khelif menerbitkan pernyataan di akun Instagram-nya pada hari Selasa pekan lalu.

Ia menyatakan bahwa timnya “dengan hati-hati meninjau situasi dan akan mengambil semua langkah hukum yang diperlukan untuk memastikan bahwa hak-hak saya dan prinsip-prinsip persaingan yang adil dihormati. Mereka yang bertanggung jawab atas tindakan ini harus dimintai pertanggungjawaban, dan kami akan menempuh semua jalur hukum yang tersedia untuk memastikan bahwa keadilan ditegakkan.”

Kremlev mengatakan bahwa ia senang dengan reaksi petinju Aljazair itu di media sosial, karena, menurut IBA, “pengadilan akan memaksa organisasi kami untuk mengungkapkan dua tes gender yang menjadi dasar petinju itu dilarang berpartisipasi dalam acara wanita IBA.”

Organisasi ini percaya bahwa hal ini juga akan membantu IOC menghadapi konsekuensi dari keputusannya.

“Kami sangat senang, karena kami akan dapat membuktikan di pengadilan bahwa Khelif, berdasarkan kriteria kelayakan, tidak diizinkan untuk bertanding di ajang tinju wanita untuk menjamin keamanan dan kesempatan yang adil bagi para kompetitor wanita. Kami akan menuntut pemeriksaan medis forensik, yang akan membuktikan posisi kami, dan kami akan mengkomunikasikan hasilnya. Thomas Bach akan bertanggung jawab secara pribadi di hadapan hukum atas apa yang telah dilakukannya,” tegas Kremlev.

IOC mengizinkan Imane Khelif mengikuti Olimpiade Paris setelah menolak dan menganggap “cacat dan tidak sah” tes gender yang dilakukan oleh IBA yang membuat petinju tersebut tidak dapat bertanding di Kejuaraan Dunia sebelumnya yang diadakan di New Delhi.

Tes-tes ini diduga mengindikasikan peningkatan kadar testosteron dan deteksi kromosom XY, yang biasanya hanya ada pada pria.

Namun, perlu dicatat bahwa hasil tes ini tidak selalu mengindikasikan individu sebagai transgender, tetapi juga dapat dianggap sebagai “perbedaan perkembangan seksual” (DSD), yang sebelumnya dikenal sebagai interseksualitas.

Faktanya, Imane Khelif bukanlah seorang wanita transgender atau pria, tetapi menderita hiperandrogenisme, kelainan hormon yang menyebabkan dia memproduksi androgen.

IOC mendukung gagasan ini, dengan menyatakan bahwa Khelif “dilahirkan sebagai wanita, dibesarkan sebagai wanita, dan telah berkompetisi sebagai wanita dalam kategori wanita sepanjang karier tinjunya.”

Komite berpendapat bahwa petinju Aljazair itu bahkan bertarung di kompetisi internasional sebelumnya seperti Olimpiade Tokyo 2020, di mana ia tidak memenangkan medali apa pun, dan juga di turnamen yang disetujui oleh IBA “sebelum menjadi korban dari keputusan yang tiba-tiba dan sewenang-wenang.”

Imane Khelif mengungkapkan kemarahannya di Instagram dan tekadnya untuk memperjuangkan haknya untuk berkompetisi.

“Saya tidak akan ke mana-mana. Saya akan bertarung di atas ring, saya akan bertarung di pengadilan, dan saya akan bertarung di depan publik sampai kebenaran tidak terbantahkan,” katanya, menegaskan bahwa ia akan mengerahkan segala upaya yang ada untuk membela kasusnya.

Selain itu, petinju ini juga mengkritik keras IBA, menuduhnya bertindak sewenang-wenang dan menggunakan situasinya untuk tujuan lain.

“IBA sekali lagi membuat tuduhan tidak berdasar, salah, dan menyinggung, menggunakan itu untuk mempromosikan agendanya sendiri. Ini masalah yang tidak hanya menyangkut saya, tetapi juga prinsip-prinsip yang lebih luas tentang keadilan dan proses hukum dalam olahraga,” kecamnya, menunjuk pada kemungkinan kurangnya ketidakberpihakan dalam keputusan organisasi.

“Saya telah dijatuhkan lebih dari yang bisa saya hitung, tetapi saya tidak pernah menyerah. Saya berjuang melawan tiap kemunduran, tiap tuduhan palsu, tiap usaha untuk menyingkirkan saya, dan saya menang,” tutupnya, menunjukkan tekadnya untuk tetap maju walau menghadapi berbagai rintangan.

Artikel Tag: Imane Khelif

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru