Kanal

Posisi Iga Swiatek Di Peringkat 1 Dunia Terancam Usai Mundur Dari Beijing

Penulis: Dian Megane
23 Sep 2024, 16:34 WIB

Iga Swiatek di US Open 2024 [image: IMAGO/ABACA PRESS]

Berita Tenis: Keuntungan Iga Swiatek dalam persaingan menjadi petenis peringkat 1 dunia akhir musim bisa berkurang dengan signifikan setelah ia mundur dari China Open di Beijing musim 2024.

Dominasi petenis berkebangsaan Polandia di peringkat 1 dunia sangat impresif. Selain periode singkat di mana ia lengser dari peringkat tersebut setelah US Open musim lalu, ia telah berada di posisi puncak sejak April 2022.

Skala dominasi juara French Open musim 2024 dalam dua musim setengah terakhir terllihat dengan menyamai Ashleigh Barty di posisi ketujuh sebagai petenis putri dengan pekan terbanyak yang dihabiskan sebagai petenis peringkat 1 dunia, pencapaian luar biasa bagi seorang petenis putri yang baru berusia 23 tahun.

Sementara itu, Aryna Sabalenka berhasil memperkecil ketertinggalan dengan petenis berusia 23 tahun dalam persaingan memperebutkan posisi puncak dengan memenangkan gelar US Open musim 2024. Kekalahan petenis berusia 23 tahun dari Jessica Pegula di perempatfinal di Grand Slam tersebut artinya juara Australian open musim 2024 menerima lebih banyak poin atas usahanya di Flushing Meadows, New York.

Meskipun petenis peringkat 2 dunia, Sabalenka semakin mendekati Swiatek dengan usahanya di New York, ia masih terpaut lebih dari 2.000 poin dengan petenis yang telah empat kali menjuarai French Open. Sekilas, hal tersebut tampak seperti keunggulan yang nyaman.

Namun, keunggulan tersebut mungkin tidak sekuat yang terlihat. Mundurnya petenis berkebangsaan Polandia dari China Open artinya ia dipastikan akan kehilangan poin setelah turnamen tersebut selesai. Sabalenka yang tidak mempertahankan banyak poin selama turnamen hard-court di Asia, memiliki peluang ideal untuk mendapatkan posisi yang signifikan jika ia berhasil memenangkan gelar di Beijing.

Jika petenis peringkat 2 dunia memenangkan China Open, ia akan mengumpulkan 9.501 poin, sehingga ia hanya akan terpaut 284 poin dari petenis berkebangsaan Polandia yang dipastikan akan mengantongi 9.785 poin karena pengunduran dirinya.

Masih belum jelas apakah petenis peringkat 1 dunia akan bermain di Wuhan atau tidak setelah ia mundur dari Beijing. Tidak berkompetisi di turnamen WTA level 1000 tersebut bisa memberi Sabalenka peluang untuk menjadi petenis peringkat 1 dunia.

Jika Sabalenka mendapatkan poin yang cukup dari turnamen di Beijing dan Wuhan, ia bisa melengserkan Swiatek dari peringkat 1 dunia. Persaingan di antara kedua petenis akan berlangsung sampai akhir.

Artikel Tag: Tenis, China Open, Iga Swiatek, Aryna Sabalenka

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru