Persaingan Makin Ketat, Vinales Mengaku Butuh Bantuan Seorang Psikolog
Berita MotoGP: Pebalap Yamaha, Maverick Vinales, mengaku butuh bantuan seorang psikolog untuk membantunya menghadapi tekanan besar di MotoGP. Ia memastikan bakal mendatangi psikolog saat gelaran MotoGP telah bergulir.
Sebelumnya, di musim lalu Vinales juga pernah mengungkapkan hal yang sama. Pebalap Spanyol itu secara terang-terangan mengaku butuh bantuan seorang psikolog untuk mengurangi beban dan tekanan berat saat berkompetisi.
Tetapi hal itu nampaknya tak dilakukannya, meskipun musim 2018 ia dibayangi banyak masalah dan menjadi salah satu musim terberat yang pernah ia hadapi.
Kelemahan motor Yamaha yang tak mampu tampil kompetitif karena berbagai kendala teknis membuat Vinales dan rekan setimnya, Valentino Rossi kesulitan bersaing memperebutkan podium setiap balapan.
Hal itu yang membuat Yamaha puasa gelar selama 25 balapan, hingga akhirnya Vinales berhasil memecah kebuntuan dengan memenagkan MotoGP Australia yang menjadi kemenangan satu-satunya di tahun 2018.
Tapi musim ini Vinales tampak lebih percaya diri dengan kemajuan yang dibuat Yamaha, Ia juga berhasil menjadi yang tercepat pada tes pramusim di Qatar.
Kendati demikian pebalap Spanyol itu tetap akan mendatangi psikolog karena ia yakin tekanan akan semakin berat lantaran persaingan juga pasti akan berjalan lebih ketat.
"Saya belum melakukannya (bertemu psikolog). Saya telah sampai pada titik di mana saya telah memeriksa pikiran saya dan mencoba untuk bersantai dan melepaskan diri dari stres.”
“Tapi, saya mungkin akan melakukannya setelah tiga atau empat balapan musim ini ketika mendapat tekanan,” tutur Vinales dilansir dari Speedweek, Rabu (27/2).
Artikel Tag: Maverick Vinales, MotoGP 2019, yamaha