Pernyataan Resmi Kemenpora Terkait Komite Ad-Hoc
Ligaolahraga – Kemenpora akhirnya mengeluarkan pernyataan resmi terkait diresmikannya Komite Ad-Hoc oleh federasi sepak bola dunia, FIFA. Pembentukan Komite Ad-Hoc tersebut bertujuan untuk menyelesaikan konflik sepak bola Nasional agar segera lepas dari sanksi yang diberikan FIFA.
FIFA juga telah mengirimkan surat resmi kepada stakeholder sepak bola Indonesia terkait Komite Ad-Hoc tersebut. Dalam surat itu dinyatakan, bahwa ada tujuh elemen sepak bola Indonesia yang akan menghuni Komite Ad-Hoc, yang dibentuk untuk melakukan reformasi sepak bola Indonesia.
Elemen-elemen tersebut antara lain dari PSSI, Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI), kompetisi (ISL), sepak bola wanita, KONI, Pemerintah Indonesia, dan KOI. Namun, baru lima elemen yang memberikan perwakilannya untuk masuk ke dalam komite tersebut.
Namun dari pihak Pemerintah dan KOI hingga kini belum memberikan nama wakil yang akan duduk di keanggotaan Ad-Hoc FIFA. pemerintah dalam hal ini ditujukan kepada Kemenpora, yang dimpin oleh Menpora, Imam Nahrawi.
Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, juga menegaskan bahwa FIFA tidak bisa memaksa pemerintah untuk masuk ke dalam bagian komite itu.
"Mereka tidak dapat memaksakan kami harus masuk. Klausul mana yang mewajibkan kami untuk masuk ke sana," ujar Gatot S Dewa, seperti dilansir Goal.
Berikut pernyataan resmi Kemenpora terkairt Komite Ad-Hod yang dituangkan dalam lima poin;
1. Kemenpora akan segera merespon surat FIFA tersebut tentang sikap kami soal Komite Ad-Hoc.
2. Kemenpora menyayangkan FIFA tidak memberi kesempatan Tim Kecil untuk bekerja menyelesaikan persoalan sepak bola nasional. Harusnya tidak demikian, karena Kemenpora beranggapan pembentukan Tim Kecil merupakan kesepakatan bersama Presiden RI, Joko Widodo.
3. Nama-nama figur yang sudah dimasukkan di Komite Ad-Hoc menjadi hak FIFA. Tetapi Kemenpora beranggapan pemilihan nama-nama itu tidak sesuai janji FIFA dua minggu lalu, yang rencananya minta tanggapan Pemerintah RI jika Agum Gumelar, IG Manila, Raja Pane mau dipilih menjadi personel Komite Ad-Hoc. Faktanya, permintaan tanggapan itu sampai detik ini tidak pernah dikirimkan.
4. Jika FIFA tetap ngotot dengan pilihannya, Kemenpora merasa dalam posisi terpojok. Kalau pertemuan Komite Ad-Hoc dilakukan, Kemenpora pasti akan selalu kalah voting. Siapapun dengan mudah bisa menebak lemahnya posisi Kemenpora
5. FIFA tidak bisa memaksa Kemenpora untuk masuk dalam Komite Ad-Hoc. Tidak ada pembahasan soal kewajiban dalam surat terkini FIFA.
Artikel Tag: FIFA, AFC, PSSI, kemenpora, Komite Ad Hoc