Penuh Perjuangan, Iga Swiatek Akhirnya Taklukkan Madrid Open
Berita Tenis: Iga Swiatek akhirnya memenangkan gelar Madrid Open untuk kali pertama dalam kariernya setelah harus berjuang habis-habisan di partai puncak musim 2024.
Petenis peringkat 1 dunia pantang menyerah demi menundukkan juara bertahan, Aryna Sabalenka dengan 7-5, 4-6, 7-6, termasuk mengamankan tiga peluang match point di final Madrid Open yang berlangsung selama 3 jam 11 menit.
Gelar Madrid Open menandai gelar ke-20 dalam karier petenis berusia 22 tahun sekaligus gelar ketiga pada musim 2024. Ia menjadi petenis putri termuda yang mampu mengantongi 20 gelar sejak Caroline Wozniacki pada musim 2012.
Petenis yang telah tiga kali memenangkan French Open kini berhasil menyandingkan dua gelar turnamen Masters 1000 yang digelar di clay-court setelah ia memenangkan gelar Italian Open sebanyak dua kali.
“Yang pasti, ketika saya melihat kembali mungkin beberapa musim lalu, ini sangat berarti,” ungkap Swiatek. “Tetapi untuk saat ini, saya hanya merasa gembira bahwa saya akhirnya memenangkan turnamen ini. Tidak masalah bagi saya jika saya pernah memenangkannya sebelumnya atau tidak. Saya berusaha memenangkan setiap turnamen yang saya lakoni.”
Sejak menelan kekalahan dari Sabalenka di final Madrid Open musim lalu, petenis berkebangsaan Polandia kini memenangkan tujuh final terakhir yang ia lakoni. Selain itu, ia mampu mengimbangi petenis peringkat 4 dunia, Elena Rybakina sebagai petenis putri yang unggul sampai sejauh ini pada musim 2024 dengan mengantongi tiga gelar dan 30 kemenangan.
Usai memenangkan gelar turnamen WTA level 1000 kesembilan dalam kariernya, petenis peringkat 1 dunia kini semakin unggul dalam head to head melawan Sabalenka dengan 7-3.
Final di Madrid menandai pertemuan ketiga dari petenis peringkat 2 besar di turnamen clay-court. Selama 40 musim terakhir, hanya Martina Navratilova dan Chris Evert yang lebih banyak menghadapi satu sama lain di turnamen clay-court sebagai petenis peringkat 2 besar.
Pada pertemuan kesepuluh di antara kedua petenis sekaligus pertemuan pertama pada musim ini, kedua petenis unggulan dua teratas langsung terlibat dengan set pertama yang berlangsung sengit, hingga kedudukan imbang dengan 5-5. Dari kedudukan tersebut, petenis peringkat 1 dunia bangkit dari kedudukan 0/30 dan memenangkan set pertama.
Setelah menyamakan kedudukan dengan merebut set kedua, Sabalenka membangun keunggulan 3-1 di set penentu. Tetapi, petenis unggulan pertama menjawabnya dengan menyamakan kedudukan menjadi 5-5 sebelum pertandingan memasuki babak tiebreak setelah petenis unggulan pertama mengamankan dua peluang match point.
Di babak tiebreak, kedua petenis tidak ada yang ingin mengalah sampai Swiatek mendapatkan peluang match point pertama pada kedudukan 6/5 sebelum Sabalenka mengamankannya. Petenis unggulan kedua lalu menciptakan peluang match point ketiga pada kedudukan 7/6 sebelum sekali lagi ia menyia-nyiakan peluang tersebut. Kesalahan lain menghadiahi petenis unggulan pertama peluang match point kedua yang berhasil ia konversi setelah pengembalian backhand petenis unggulan kedua terlalu melebar.
“Pada akhirnya, saya tidak tahu apa yang membuat perbedaan. Saya pikir kami berdua layak untuk menang. Saya pikir perbedaannya hanya sedikit poin di babak tiebreak,” tukas Swiatek.
Artikel Tag: Tenis, Madrid Open, Iga Swiatek, Aryna Sabalenka