Pengakuan Thanasi Kokkinakis Seputar Karier Usai Cedera
Berita Tenis: Thanasi Kokkinakis mengungkapkan pengakuan yang mengejutkan tentang karier tenisnya baru-baru ini setelah ia mengakui bahwa ia berpikir untuk menyerah.
Petenis berusia 28 tahun yang kariernya terhalang dengan serangkaian cedera selama bermusim-musim, mengungkapkan bahwa ia pernah berpikir untuk berhenti beberapa kali.
Meskipun digadang-gadang akan menjadi petenis hebat di usia muda dan mengukir nama di beberapa turnamen, petenis berkebangsaan Australia berjuang keras agar tidak dirawat di rumah sakit.
Petenis berusia 28 tahun hampir pingsan karena bebasn ekspektasi di awal-awal kariernya saat ia berjuang untuk mengimbangi salah satu petenis berkebangsaan Australia lain yang tengah naik daun, Nick Kyrgios.
“Saat itu, saya pikir akan mudah untuk mencapai peringkat 10 besar dan bersaing demi memenangkan gelar Grand Slam,” kenang Kokkinakis.
Petenis peringkat 77 dunia melanjutkan dengan mengatakan kenyataan yang ia hadapi saat tumbuh besar di lapangan tenis jauh dari apa yang ia impikan dengan mengatakan bahwa sangat sulit untuk bersaing dengan begitu banyak orang yang haus kemenangan.
Ditambah dengan perjuangannya untuk menjadi kompetitif dan berbagai cedera yang dialaminya selama bermusim-musim, petenis berkebangsaan Australia mengatakan bahwa ia bertanya-tanya apakah ia bisa menjadi juara tenis.
“Ada beberapa turnamen yang membuat saya berpikir, ‘Saya rasa ini sudah berakhir’, karena saya hanya merasa sangat jauh dari kecepatan,” tutur Kokkinakis.
“Saya tidak tahu bagaimana saya bisa menemukan jalan keluar dan mencari nafkah, serta saya tidak menikmatinya karena saya tidak kompetitif. Itu adalah titik terendah yang pernah saya rasakan.”
Petenis berusia 28 tahun mengalami semua hal dari cedera otot perut dan selangkangan sampai operasi pundak dan retakan tulang belakang, dengan cedera terakhir yang ia alami baru-baru ini adalah cedera lutut.
Awal musim ini, ia menjalani scan MRI di London untuk menentukan seberapa parah cedera yang menghancurkan harapannya di Wimbledon musim 2024.
Menuju akhir musim ini, Kokkinakis berhasil memenangkan gelar Challenger di Sydney sebelum tampil di Davis Cup Finals, Malaga dengan memetik kemenangan atas petenis AS, Ben Shelton dan menelan kekalahan dari petenis berkebangsaan Italia, Matteo Berrettini.
Artikel Tag: Tenis, Thanasi Kokkinakis