Kanal

Pengakuan Novak Djokovic Tentang Tekanan Di US Open Dan Olimpiade

Penulis: Dian Megane
14 Sep 2024, 23:05 WIB

Novak Djokovic usai memenangkan medali emas Olimpiade di Paris [image: getty images]

Berita Tenis: Dalam wawancara tentang medali emas yang bersejarah, Novak Djokovic mengeluarkan komentar menarik tentang tekanan yang ia rasakan di Paris dibandingkan dengan New York.

Petenis berkebangsaan Serbia melengkapi resume prestasinya di dunia tenis ketika ia memenangkan medali emas ajang olahraga empat tahun sekali di Paris bulan lalu. Ia menjadi petenis putra pertama yang memenangkan medali emas untuk nomor tunggal tanpa kehilangan satu set pun. Ia kini menjadi salah satu dari lima petenis yang mampu menorehkan Golden Slam (memenangkan keempat Grand Slam dan medali emas Olimpiade).

Mantan petenis peringkat 1 dunia tidak meenyembunyikan fakta bahwa memenangkan medali emas tersebut di Roland Garros, venue cabang olahraga tenis, merupakan prioritas utamanya pada musim ini dan ia mengakui bahwa ada tekanan tambahan ketika melakoni ajang olahraga bergengsi tersebut.

“Saya selalu merasa, katakanlah, tekanan bahwa saya selalu harus menang, dari orang lain, tetapi juga dari diri saya sndiri karena saya seseorang yang perfeksonis dan saya mengorbankan banyak hal agar bermain dengan permainan terbaik ketika paling dibutuhkan. Olimpiade adalah target utama saya,” ungkap Djokovic.

“Saya merasa sangat khawatir setelah cedera lutut di French Open, tetapi ketika saya mampu melakoni final di Wimbledon, saya merasa lega karena saya tahu bahwa saya siap untuk ajang olahraga beergengsi itu.”

Setelah mengalami cedera lutut ketika melakoni babak keempat French Open, petenis berkebangsaan Serbia mengundurkan diri dari turnamen tersebut karena ia harus menjalani operasi dan awalnya ada keraguan terkait partisipasinya di Wimbledon maupun Olimpiade.

Namun, petenis yang telah mengantongi 24 gelar Grand Slam melalui semua rintangan di Wimbledon setelah ia berakhir sebagai runner up karena kalah dari Carlos Alcaraz sebelum mengalahkan petenis yang sama demi memenangkan medali emas di Paris.

Akan tetapi, ia mengakui bahwa tekanan yang ia rasakan di Olimpiade lebih rendah dibandingkan US Open, di mana ia secara mengejutkan kalah di babak ketiga dari Alexei Popyrin.

“Di sisi lain, ada hal yang saya seringkali sebut sebagai tekanan tambahan, yang tergantung pada performa. Jelang final di Olimpiade, saya tidak kehilangan satu set pun, saya menundukkan Rafael Nadal di lapangan favoritnya, meskipun ia tidak berada dalam kondisi terbaik, tetapi tetap saja, menundukkannya di Roland Garros adalah sesuatu yang besar,” tambah Djokovic.

“Saya juga merasakan energi dan dukungan dari rumah, jadi, tekanan tambahan itu lebih rendah daripada biasanya. Di New York, singkatnya, saya merasa seperti itu bukan saya di lapangan, bahwa saya tidak mempersiapkan diri dengan baik, jadi, saya merasakan lebih banyak tekanan tambahan jelang setiap pertandingan dibandingkan sebelum final di Olimpiade. Hanya karena bagaimana saya merasakannya. Tenis adalah olahraga individu, jika anda tidak mendapatkan solusi pada hari itu, maka anda akan kalah. Untuk waktu yang sama, hal itu yang membuat saya disiplin.”

Artikel Tag: Tenis, olimpiade, US Open, Novak Djokovic

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru