Kanal

Pengakuan Jannik Sinner Terkait Perbandingan Dirinya Dengan Carlos Alcaraz

Penulis: Dian Megane
28 Okt 2024, 19:48 WIB

Jannik Sinner [kiri] dan Carlos Alcaraz [kanan] di Riyadh musim 2024 [image: getty images]

Berita Tenis: Dua bintang tenis muda, Jannik Sinner dan Carlos Alcaraz telah bertanding melawan satu sama lain sebanyak sepuluh kali sejak musim 2021.

Dengan petenis berkebangsaan Spanyol, Rafael Nadal akan pensiun setelah Davis Cup Finals pada bulan November mendatang, Novak Djokovic akan menjadi satu-satunya anggota Tiga Besar yang masih tersisa dan aktif di turnamen ATP. Petenis berkebangsaan Serbia juga merupakan sedikit petenis yang tersisa dari generasinya setelah petenis lain seperti Roger Federer dan Andy Murray telah menggantungkan raket.

Dengan Djokovic hanya memenangkan medali emas Olimpiade pada musim 2024, rivalitas utama pada musim ini tertuju pada petenis berkebangsaan Italia melawan petenis berkebangsaan Spanyol, Alcaraz.

Kedua petenis muda sejak musim 2021 sampai saat ini telah berhadapan melawan satu sama lain sebanyak sepuluh kali dengan petenis berkebangsaan Spanyol unggul dalam head to head mereka dengan 6-4. Mereka telah bertemu di beberapa pertandingan besar, termasuk di semifinal French Open musim 2024 yang dimenangkan petenis berkebangsaan Spanyol dengan lima set. Di perempatfinal US Open musim 2022, petenis berkebangsaan Spanyol juga memenangkan pertemuan mereka dengan lima set. Sementara petenis berkebangsaan Italia mengalahkan petenis berkebangsaan Spanyol untuk kali pertama pada musim 2024 di final ajang eksibisi, Six Kings Slam, Riyadh dengan tiga set.

Meskipun memenangkan pertemuan mereka di Riyadh, petenis peringkat 1 dunia masih merasa bahwa Alcaraz unggul dari dirinya dan berdasarkan permainan tenis saat ini, juara French Open musim 2024 memiliki sesuatu yang lebih.

Dalam wawancara dengan La Stampa, Sinner menyatakan, “Kami adalah dua petenis yang sangat berbeda. Saya mempertahankan kecepatan dengan sangat tinggi, saya tangguh secara mental. Ia kuat secara fisik dan melihat permainan tenisnya saat ini, ia memiliki sesuatu yang lebih. Ia memainkan slice dengan lebih baik, begitu pun dengan volley. Tetapi bagi saya, itu fakta yang positif, itu artinya saya memiliki perbedaan dengannya. Carlos melakukan hitungan di lapangan, dropshot, passing shot, lob. Saya tidak tahu apakah saya akan bisa seperti itu. Tetapi sebagai seorang petenis, saya lebih solid dan ketika dibutuhkan, saya menempatkan akselerasi kemenangan.”

“Kesuksesan tidak mengubah saya, saya selalu sama. Saya tidak sombong jika saya menang, saya tidak depresi jika saya kalah. Saya tidak suka menjadi pusat perhatian. Saya tidak suka berpura-pura. Orang-orang yang dekat dengan saya mengetahui seberapa besar saya mendedikasikan waktu saya untuk tenis. Jadi, anda suka atau tidak, anda tidak bisa mengendalikan semuanya. Saya peduli dengan siapa saja yang dekat dengan saya, dengan keluarga, yang lainnya tidak penting bagi saya.”

Pada musim 2024, Nadal bisa dikatakan hampir melewatkan semuaa turnamen dan performa Djokovic kurang meyakinkan. Kemenangan Grand Slam pun terbagi rata di antara kedua petenis muda dengan Sinner memenangkan Australian Open dan US Open, sementara Alcaraz memenangkan French Open dan Wimbledon.

Artikel Tag: Tenis, Jannik Sinner, Carlos Alcaraz

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru