Pemainnya Dihukum. Momen Menyedihkan Bagi Bulutangkis Malaysia
Berita Badminton : Hukuman berat yang dijatuhkan kepada dua pebulutangkis Malaysia yang terlibat kasus pengaturan pertandingan membuat para penggemar bulutangkis Malaysia merasa terpukul, karena kasus pengaturan pertandingan adalah yang pertama yang dialami pemainnya .
Dalam konferensi pers di Akademi Badminton Malaysia (ABM) pada Rabu (2/5), presiden BAM Datuk Seri Norza Zakaria, mengakui bahwa itu bisa saja menjadi lebih buruk bagi kedua pemain yang dinyatakan bersalah melanggar kode etik BWF dalam hubungannya dengan taruhan, dan juga manipulasi hasil pertandingan.
"Kami membahasnya di BAM dan komite Disiplin. Kami merasa bahwa berdasarkan pelanggaran yang ada, BWF telah memberi kedua pemain ini hukuman yang masuk akal dan sangat tepat," kata Norza.
"Ini bisa menjadi lebih buruk. Mereka bisa saja dilarang seumur hidup. Saya berharap bahwa kasus ini akan menjadi pelajaran yang sangat bagus bagi para pemain dan siapa pun di luar sana, bahwa ini adalah apa yang akan Anda dapatkan jika terlibat dalam kegiatan tercela seperti itu," tambah Norza.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Federasi Badminton Dunia (BWF), Tan Chun didenda sebesar US $ 15.000 (RM58.897) atau berkisar 208 juta rupiah, sementara Zulfadli Zulkifli didenda sebesar US $ 25.000 (RM98.162) atau berkisar 347 juta rupiah.
"Harus kami akui, ini adalah hari yang menyedihkan dan mengejutkan bagi badminton Malaysia yang mengetahui bahwa olahraga yang begitu dekat dengan hati kami telah tercoreng oleh pengaturan pertandingan. Jika sebelumnya, kami hanya membaca tentang manipulasi pertandingan di olahraga lain, sekarang ini tidak menyenangkan karena telah mencapai olahraga ini."
"Ketika para pemain kami turun ke lapangan, terlepas dari apakah mereka pemain BAM atau bukan, seluruh Rakyat berada di belakang mereka. Warga Malaysia, pemerintah dan sponsor mendukung kami, semuanya percaya pada harga diri dan integritas permainan," pungkas Norza.
Artikel Tag: BWF, badminton, bam, Match Fixing