Peluang manufaktur di F1 makin terbuka
Ligaolahraga - Bos mesin Mercedes AMG, Andy Cowell mengatakan dengan standar mesin Hibrida V6 semua manufaktur mesin bisa menjadi pemasok di Formula Satu dibandingkan dengan era ketika V8 atau V10 masih dipakai a.l. karena semua bahan pembuatan mesin mudah didapat.
Power unit bertenaga hibrida V6 mulai dimunculkan sejak dua tahun lalu dengan standar yang dibuat Mercedes yang kemudian diikuti oleh Ferrari sementara Renault agak kelabakan untuk penyesuaian, demikian juga halnya dengan Honda di tahun pertamanya.
Cowell memprediksi Renault dan Honda bakal membuat pencapaian besar di tahun 2016 mengalahkan dominasi Mercedes dan tetap membuat ajang balap itu menarik bagi manufaktur mesin kendaraan.
\"Saya sebut mudah karena mesin V10 dan V8 dengan 20.000 dan 19.000 rpm sifatnya sangat eksklusif dan tidak ditemukan pada kendaraan lain di jalan raya dan terhitung asing bagi F1 dan motorsport manapun,\\\" tuturnya.
Ia mengkui hingga kini pihaknya masih terus berkoordinasi dengan pihak Daimler sejak teknologi V6 Turbo dikembangkan dua tahun lalu.
\"Karena regulasi mesin itulah Formula Satu masih tetap menarik bagi berbagai manufaktur untuk ikut sebagai pemasok,\\\" tuturnya.
\"Dalam regulasi itu tak ada unobtanium, jadi Anda tak perlu harus ke planet Mars dulu untuk beli material.
Besi dan aluminium yang kita pakai sama dengan yang dipakai untuk otomotif dan kedirgantaraan.
Tak ada magic magnet di sini. Semua magnet yang dipakai berasal dari tiga atau empat pabrik yang ada di dunia, sumber yang bisa dilihat di Wikipidia,\\\" tegasnya.
Kira-kira 20 lalu, paparnya, peserta balap akan kelabakan menentukan berapa banyak silinder yang akan digunakan, sementara kini semua jelas tertulis dalam aturan main bernama The Regs (regulasi).
\"Jadi menurut saya, hari ini semua sudah jauh lebih mudah,\\\" tutupnya.
Artikel Tag: Formula 1, Mercedes AMG, Andy Cowell