Kanal

PBFC & Semen Padang sudah dalam kondisi siap mental

Penulis: Ali
13 Jan 2016, 13:32 WIB

"Bongkar pasang pemain bisa ganggu performa," kata Direktur Teknis Semen Padang, Asdian (foto: Tribunnews/repro)

Ligaolahraga - PBFC dan Semen Padang sama-sama sudah dalam kondisi siap berlaga di leg kedua semifinal Piala Jenderal Sudirman di GOR Agus Salim, Padang pada Sabtu (16/1) pekan ini untuk menentukan tim yang masuk final di GBK, Jakarta yang dijadwalkan 24 Januari tahun ini.

Pertandingan babak final Piala Jenderal Sudirman kini telah semakin dekat dengan hanya menyisakan dua pertandingan dari leg kedua babak semi final yang akan berlangsung akhir pekan ini. Rencananya, babak Final piala Jenderal Sudirman nantinya akan segera digelar pada tanggal 24 Januari 2016.

Tim mana saja yang nantinya akan olos menuju babak Final Piala Jenderal sudirman akan menjalani pertandingan partai puncak di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) di Senayan, Jakarta. Stadion Utama Gelora Bung Karno memang merupakan Icon sepak bola Indonesia yang teresar.

Ketua panitia penyelenggara (Panpel), menyebutkan bahwa system pengamanan jalanya pertandingan Piala Jenderal Sudirman tidak sama dengan kompetisi sebelumnya, Piala Presiden 2015. Dalam kompetisi Piala Jenderal Sudirman, pengamanan cenderung kan lebih lemah.

Agus Sutomo, selaku ketua paniatia menyebutkan standart pengamanan dan system pengamanan untuk setiap klub tetap akan menjadi prioritas utama dan akan mendapatkan pengamanan semaksimal mungkin. Hanya saja, jumlah personil yang diturunkan tidak sebanyak di kompetisi sebelumnya.

Pesut Etam siap tanding

Pelatih kepala Pusamania Borneo FC (PBFC), Kas Hartadi menilai jika saat ini skuad berjuluk Pesut Etam dalam kondisi yang sangat bagus, baik secara mental maupun fisik.

Kondisi inilah yang akan terus dipelihara untuk mewujudkan target masuk partai puncak Piala Jenderal Sudirman.

“Kondisi pemain sangat bagus baik secara fisik maupun mental, ini cukup baik menjelang laga penting di Padang nanti,” ujar Kas Hartadi seperti dikutip dari laman resmi klub, Rabu (13/1/2016) seperti dikutip Solopos.com.

Selain itu pelatih asal Solo ini membeberkan persiapan jelang laga melawan Semen Padang, Sabtu (16/1).

“Kami saat ini hanya memberi latihan conditioning, agar sentuhan pemain tidak hilang pasca libur sehari, secara keseluruhan kami siap,” pungkasnya.

Waktu yang cukup singkat ini pastinya membuat seluruh komponen yang ada di klub kebanggan masyarakat Samarinda ini terus menfokuskan diri demi target lolos ke babak final Piala Jenderal Sudirman.

Persiapan PGK

Semen Padang (SP) dipastikan ikut Piala Gubernur Kaltim (PGK) yang bakal digelar pada 6-28 Februari 2016. Saat ini Kabau Sirah, julukan Semen Padang, tengah menjalani pertandingan semifinal Piala Jenderal Sudirman (PJS).

Direktur Teknik Semen Padang, Asdian mengatakan, latihan selama masa semiifnal PJS sekaligus dijadikan persiapan jelang PGK.

"Saat ini kami sedang fokus di babak semifinal. Semua kegiatan di masa ini, mulai dari latihan dan pertandingan di Piala Jenderal Sudirmansekaligus menjadi persiapan Piala Gubernur Kaltim. Jadi tidak ada istirahat bagi tim, karena turnamen Piala Gubernur Kaltim digelar di pekan pertama Februari. Kami harus efektif menjalani persiapan jelang turnamen itu," kata Asdiankepada Harian Super Ball.

Asdian menerangkan, dengan cara persiapan seperti ini justru menguntungkan tim.

"Kami bisa makin matang dan siap menghadapi turnamen Piala Gubernur Kaltim. Ini bagus bagi kami yang jelas menargetkan bisa menjadi juara di turnamen tersebut," terang Asdian.

Pada turnamen PGK, Asdian memastikan tidak akan merombak materi pemain. Bahkan tim pelatih, termasuk Nil Maizar tidak akan ada perubahan.

"Sepertinya kami tidak akan menambah atau mengurangi jumlah pemain. Tim pelatih pun akan tetap sama, termasuk pelatih Nil Maizar. Kami akan tetap menggunakan tim dengan kerangka pemain seperti di Piala Jenderal Sudirman," ucap Asdian.

Bongkar pasang pemain, ujar Asdian, akan mengganggu performa anak-anak Padang.

"Performa pemain sudah bagus. Seluruh pemain telah menunjukan kekompakan dan kerja kerasnya. Kalau dirombak lagi, kami khawatir penampilan tim akan berubah. Belum adaptasi pemain-pemain baru. Kami tinggal memperpanjang kontrak mereka selama Piala Gubernur Kaltim nanti," ujar Asdian.

Meski turnamen yang digelar dalam rangka hari jadi Provinsi Kaltim yang ke-59 tahun itu hanya berjalan satu bulan, manajemen Semen Padang tetap menyambut baik.

"Dam kondisi seperti ini, turnamen menjadi alternatif bagi klub untuk tetap menjaga aktivitas tim. Maka diharapkan seluruh tim Liga Super Indonesia (LSI) bisa ikut serta. Sehingga persaingan di turnamen berjalan dengan ketat dan menjadi hiburan yang menarik bagi masyarakat," tutur Asdian.

Oleh karena Asdian berharap tim-tim besar seperti Persija Jakarta dan Persib Bandung mau ikut berpartisipasi. Kedua tim memang belum memastikan diri ambil bagian di turnamen PGK.

Namun jika ternyata kedua tim besar itu tidak jadi ikut serta, Asdian yakin turnamen PGK akan tetap berjalan seru karena tim-tim besar lain dipastikan ikut serta.

"Kalau kedua tim itu tidak ikut, masih banyak tim lain yang mau. Kabarnya Persela Lamongan, Gresik United, dan Martapura FC bersedia menjadi pengganti. Itu menandakan turnamen ini diminati banyak klub. Jadi menurut saya, turnamen ini akan tetap menarik seperti turnamen sebelumnya," jelas Asdian seperti dikutip Tribunnews.com.

Asdian menambahkan, turnamen ini akan lebih bagus lagi jika dilanjutkan dengan kompetisi LSI yang kabarnya akan digelar pada Maret 2016.

"Semua klub berharap LSI kembali digelar. Kalaupun tidak bisa karena masih adanya konflik, menurut saya alangkah bagusnya jika dibuat turnamen yang digelar dalam waktu jangka panjang seperti kompetisi. Sehingga semua tim bisa berlaga lebih lama," tambah Asdian.

Dalam keadaan konflik seperti ini, Asdian menyarankan PT Liga Indonesia (PT LI) selaku operator LSI untuk tidak mewacanakan akan digelarnya kompetisi resmi sebelum pembekuan dari Menpora dicabut.

"Sebaiknya kita mendorong untuk pencabutan surat pembekuan itu dicabut dulu. Kalau itu sudah terjadi, kita bisa memulai segalanya, termasuk kompetisi. Tetapi kalau pembekuan itu masih ada, sulit bagi kita untuk menggelar kompetisi resmi. Izin sulit didapat. Ada alternatif selain kompetisi, yaitu menggelar turnamen yang waktu pelaksanaannya seperti kompetisi. Turnamen bisa berjalan delapan atau sepuluh bulan," papar Asdian.



Artikel Tag: Piala Jenderal Sudirman, Pusamania Borneo FC, Semen Padang, pesut etam, Kabau Sirah

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru