Patrick Beverley Mengaku Pernah Dibohongi Steve Ballmer
Berita Basket NBA : Pebasket senior Patrick Beverley mengaku pernah dibohongi oleh pemilik Los Angeles Clippers, Steve Ballmer. Ballmer pernah menjanjikan Beverley untuk membangun 94 lapangan basket di Los Angeles, tetapi tidak pernah dipenuhi.
Menjelang musim 2017 lalu, Patrick Beverley memasuki bursa pasar bebas sebagai free agent. Ia sempat mendapat tawaran sejumlah 50 juta Dolar AS untuk durasi kontrak tiga tahun dari Sacramento Kings. Namun tawaran itu ditolaknya dan Beverley memilih untuk meneken kontrak lebih kecil bersama Los Angeles Clippers. Beverley hanya mendapat bayaran 40 juta Dolar AS untuk durasi kontrak tiga tahun. Ballmer hanya menjanjikan bahwa ia akan membangun 94 lapangan basket di Los Angeles dengan selisih gaji Beverley tersebut.
Sayangnya, janji Ballmer tersebut tidak pernah dipenuhi sampai sekarang. Ballmer bahkan sudah membangun Intuit Dome selaku markas baru Clippers, tetapi belum memenuhi janjinya kepada Beverley.
"Jadi (ketika) saya menandatangani kontrak dengan Clippers, pada saat yang sama, saya mendapat tawaran tiga tahun senilai AS$50 juta dari Sacramento. Dan saya seperti, 'Tidak apa-apa.' Seperti, saya ingin tetap bersama Clippers, jadi saya menerima tawaran tiga tahun senilai AS$40 juta dari Clippers," ucap Beverley.
"Kami (Beverley dan Balmer) pergi ke pertemuan di Marina Del Rey dan kami menyetujui (kesepakatan) tiga tahun senilai $40 juta, dan Steve Ballmer berkata, 'Dengan itu, saya akan memberi Anda 94 lapangan basket yang dapat Anda pilih untuk ditempatkan di seluruh LA.' Itu luar biasa! Saya rasa mereka membangun dua lapangan basket dan kemudian COVID melanda, jadi saya menghubungi agen saya dan berkata, 'Ada apa dengan 92 lapangan basket itu?'" tambahnya.
Artikel Tag: Patrick Beverley, Steve Ballmer