Partisipasi di UCL Terancam, Chelsea Pertimbangkan Ulang Model Multi-Klub

Penulis: Fery Andriyansyah
13 Mar 2025, 18:30 WIB
Chelsea dan Strasbourg sama-sama dinaungi oleh BlueCo

Chelsea dan Strasbourg sama-sama dinaungi oleh BlueCo. (Foto: Joe Prior/Visionhaus via Getty Images)

Berita Sepak Bola: Chelsea dikabarkan mulai mempertimbangkan kembali ekspansi model multi-klub mereka setelah munculnya potensi konflik kepentingan akibat kemungkinan Strasbourg lolos ke Liga Champions.

BlueCo, konsorsium yang dipimpin oleh Todd Boehly dan perusahaan ekuitas swasta AS, Clearlake Capital, telah mengakuisisi Chelsea sejak 2022 dan memperluas portofolio mereka dengan membeli Strasbourg pada Juni 2023. Namun, regulasi UEFA melarang satu entitas untuk secara langsung atau tidak langsung mengendalikan dua tim dalam kompetisi yang sama.

Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, sebelumnya sempat mengisyaratkan kemungkinan adanya kelonggaran dalam aturan ini. Namun, hingga saat ini belum ada perubahan yang signifikan, sehingga membuat klub-klub seperti Chelsea mempertimbangkan kembali investasi mereka dalam model multi-klub.

"Ini jelas berdampak," ujar seorang sumber kepada The Telegraph. "Tidak ada insentif besar bagi pemilik untuk berinvestasi di klub Eropa dalam struktur multi-klub jika mereka tidak bisa bersaing di kompetisi besar. Pemilik yang sudah memiliki klub Eropa mulai berpikir ulang untuk membeli klub tambahan, sementara beberapa yang berencana membeli klub Eropa mulai mencari alternatif lain atau bahkan menunda ide tersebut sepenuhnya."

Saat ini, Strasbourg berada di peringkat ketujuh Ligue 1, hanya satu kemenangan dari posisi enam besar yang menjamin akses ke kompetisi UEFA. Mereka juga hanya terpaut empat poin dari AS Monaco yang menempati zona terakhir kualifikasi Liga Champions.

Jika Chelsea dan Strasbourg sama-sama lolos ke Liga Champions, regulasi UEFA menyatakan bahwa tim dengan peringkat lebih tinggi di liga domestik yang akan mendapat prioritas. Artinya, jika Strasbourg finis lebih tinggi di Ligue 1 dibanding Chelsea di Premier League, maka The Blues harus rela turun ke kompetisi kasta kedua Eropa.

Manchester United pernah menghadapi situasi serupa musim lalu. INEOS, yang memiliki 27,7% saham di United, juga merupakan pemilik mayoritas klub Prancis, Nice. Kedua tim lolos ke Liga Europa 202-/25, dengan Nice finis di peringkat lima Ligue 1 dan United meraih tiket setelah memenangkan Piala FA.

Berdasarkan regulasi UEFA, United seharusnya turun ke Conference League. Namun, INEOS mengakali aturan tersebut dengan memindahkan kepemilikan sahamnya ke blind trust hingga 1 Juli 2025 agar tidak melanggar regulasi UEFA. Chelsea mungkin harus mempertimbangkan langkah serupa jika ingin tetap mempertahankan model multi-klub mereka tanpa kehilangan kesempatan bermain di Liga Champions.

Artikel Tag: Chelsea, Strasbourg

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru