Paolo Banchero Bicara Mengenai Pemain Veteran Isaiah Thomas

Berita Basket NBA: Hubungan antara bintang Orlando Magic Paolo Banchero dan veteran NBA Isaiah Thomas jauh lebih dalam dari sekadar basket.

Hubungan ini kembali pada kecintaan terhadap sebuah kota dan representasi kota Seattle – tempat yang dekat dan disayangi oleh masing-masing hati mereka. Banchero lahir dan dibesarkan di Emerald City, sementara Thomas dibesarkan di Tacoma.

Banchero sering menghabiskan waktu di Pacific Northwest, tempat asal-usulnya yang paling kuat. Sebagian dari waktu liburan musim panas ini termasuk berpartisipasi dalam turnamen Pro-Am "Zeke-End" milik Thomas – sebuah acara yang diadakannya setiap tahun. Pada suatu waktu, Thomas adalah salah satu point guard terbaik NBA, yang mendapatkan nominasi All-NBA pada tahun 2017 dan menjadi All-Star dua kali.

Dia mendapatkan reputasi karena tampil gemilang di momen-momen krusial, karena guard setinggi 5 kaki 9 inci itu mendapat julukan "King in the Fourth." Namun jika dipikir-pikir, ia adalah pemain basket yang telah menghabiskan waktu dengan 10 tim NBA yang berbeda, dan tidak ada yang lebih dari tiga musim. Kini berusia 35 tahun, Thomas masih mengejar NBA, bersiap menghadapi peluang potensial apa pun yang mungkin muncul.

Meskipun tidak bermain lebih dari 22 pertandingan sejak dekade 2020-an dimulai, komitmen Hhs terhadap proses tersebut, yang dijulukinya "proses yang lambat," membuatnya enggan untuk menyerah begitu saja.

Dia berjuang melawan cedera dan prosedur pembedahan, termasuk operasi pinggul kanan untuk mengatasi masalah tulang yang telah ia hadapi selama tiga tahun sebelumnya. Karena yang ia ketahui hanyalah mengatasi rintangan dan melakukannya melalui permainan basket, ia tidak akan berhenti sekarang.

Dalam berita Cronkite News yang merinci perjalanan penuh harapan Thomas untuk kembali ke daftar pemain NBA, Paolo Banchero mengomentari ketahanan sesama pemain basket yang berasal dari Seattle.

"Apa yang dia lakukan adalah salah satu hal tersulit yang harus dilakukan dalam olahraga di dunia secara umum," kata pemain pilihan utama Magic dari Duke dalam NBA Draft 2022 itu.

"Ketika Anda mengalami kesuksesan seperti itu, sangat mudah untuk menyerah begitu saja dan merasa cukup dengan apa yang telah Anda lakukan. Berada di puncak, lalu berada di dasar klasemen, lalu keluar dari liga, lalu menjalani operasi lalu berjuang keras untuk bangkit kembali. Hal seperti itu tidak pernah terdengar, terutama di puncak kariernya.

Artikel Tag: Paulo Banchesro, Isaiah Thomas, NBA