Omega Esports Kena Sanksi, BOOM Esports Promosi ke Divisi I
Berita Esports: Kasus match fixing atau pengaturan skor kembali dilakukan oleh tim profesional Dota 2. Terbaru, SEA DPC League mengumumkan lewat akun Twitter-nya, Selasa (23/11) malam WIB, telah mengganjar Omega Esports dengan sanksi berupa di-banned dari semua event resmi Valve karena terlibat dalam praktik match fixing.
Alhasil, organisasi esports asal Filipina itu kehilangan tempatnya di divisi I SEA dan bakal digantikan oleh BOOM Esports, yang pada regional league musim lalu terdegradasi ke divisi II usai finis di posisi ketujuh.
Sanksi tersebut berlaku pula untuk beberapa pemain Omega Esports, yaitu Cty, Hiro, Piolz, Prince, Van, dan Zenki. Sementara Eren, Forez, serta Ramz yang baru bergabung sekitar satu minggu lalu tidak terlibat dalam match fixing itu, sehingga mereka masih bisa berkompetisi bersama tim lain.
Pengumuman dari SEA DPC League juga turut menyebut Team Execration, yang diketahui baru mendatangkan Van. Meski begitu, Execration tetap diizinkan mengisi slot pemain yang kosong dan melanjutkan berlaga di event-event Valve.
Untuk mencari pengganti BOOM Esports di divisi II, BTS selaku penyelenggara akan menggelar kualifikasi tertutup tambahan dengan sistem single elimination dan diikuti oleh tiga tim, pada Jumat (26/11).
Tim yang kalah di semifinal open qualifier akan menghadapi runner-up open qualifier, di mana pemenangnya berhak atas slot ke divisi II SEA Regional League.
Mengutip Esports ID, format tersebut disayangkan oleh banyak pihak sebab gelombang kualifikasi kedua telah berjalan. Artinya, Ramz dan Forev dipastikan sudah tak bisa mengikuti persaingan untuk DPC SEA. Penggemar berharap, Valve dan BTS sebagai penyelenggara untuk kompetisi SEA mau membuka open qualifierketiga demi pemain-pemain yang bernasib buruk tersebut.
Artikel Tag: Omega Esports Dota, BOOM Esports Dota, Dota 2