Olimpiade 2024: Katie Ledecky Terus Ukir Sejarah, Raih Emas Olimpiade Ke-9
Katie Ledecky merayakan hari jadinya yang membahagiakan dengan medali emas Olimpiade kesembilan dalam kariernya setelah memenangkan nomor 800 meter gaya bebas putri di Paris, Sabtu (3/8) malam.
Kemenangan ini berarti bagi Katie Ledecky, 27 tahun, yang memenangkan nomor 800 meter gaya bebas di setiap Olimpiade, menambahkan Paris pada kesuksesannya di London, Rio dan Tokyo.
Katie Ledecky menjelaskan bahwa kemenangannya pada tanggal 3 Agustus lalu terasa istimewa, karena tepat 12 tahun sejak ia meraih medali emas pertamanya saat masih berusia 15 tahun di London 2012.
"Empat kali adalah yang paling berarti bagi saya," komentar Katie Ledecky, menjelaskan bahwa "Tanggal 3 Agustus adalah hari di mana saya menang (di usia 15 tahun di London) pada 2012, dan saya tidak ingin tanggal 3 Agustus menjadi hari yang tidak saya sukai."
Katie Ledecky bertarung sengit dengan Ariarne Titmus dari Australia, yang meraih perak, dan Paige Madden berhasil mengurangi waktu lima detik dari catatan waktu terbaiknya untuk meraih perunggu.
Atlet Amerika ini terus menambah koleksi medali olimpiade, dan kini memiliki sembilan medali emas dan total 14 medali, namun perenang ini mengakui bahwa ia "merasa lega telah berhasil meraihnya," dan menolak untuk berkomitmen untuk berlaga di Los Angeles 2028.
"Itu tidak mudah. Saya akan menjalaninya tahun demi tahun, dan memberikan semua yang saya miliki selama yang tersisa dalam diri saya," katanya.
Jika Katie Ledecky adalah seorang veteran berusia 27 tahun, Summer McIntosh dari Kanada adalah salah satu bintang muda di dunia renang.
Dia membuat sejarah pada hari Sabtu dengan memenangkan nomor 200 meter gaya ganti putri. Sekaligus menjadi orang Kanada pertama yang meraih tiga medali emas di Olimpiade yang sama di usianya yang baru 17 tahun.
McIntosh sebelumnya telah memenangkan emas di nomor 200 meter gaya kupu-kupu dan 400 meter gaya ganti di Paris, dan melakukan putaran terakhir yang menakjubkan untuk menyalip Kate Douglass dari Amerika Serikat, yang tampaknya akan meraih kemenangan.
"Rasanya sungguh tidak masuk akal. Saya sangat bangga dengan diri saya sendiri dan bagaimana saya bisa pulih dan mengatur pertandingan," ujar remaja ini, yang mengatakan bahwa keberhasilannya berkat "kerja keras dan dedikasi," dan "semua keluarga dan rekan satu tim, serta para pelatih saya juga telah bekerja keras agar saya bisa ada di sini hari ini," ujar remaja ini.
Ia mengatakan bahwa ia berhutang budi pada "begitu banyak (atlet) sebelum saya yang telah memimpin dan menginspirasi saya untuk berada di posisi saya saat ini. Saya benar-benar berhutang banyak pada mereka."
Malam itu dimulai dengan Kristof Milak dari Hongaria yang meraih emas di final 100 meter gaya kupu-kupu putra pada hari Sabtu.
Milak melakukan finis yang kuat untuk menyalip Josh Liendo dari Kanada pada meter-meter akhir. Dia menambah emas pada medali perak yang ia raih pada nomor 200 meter dan membenarkan keputusannya untuk absen pada Kejuaraan Dunia tahun lalu, dengan alasan kelelahan, namun Liendo tidak berkecil hati.
"Ini luar biasa: Ini pencapaian besar, dan ini sesuatu yang tidak saya anggap enteng. Tentunya sangat membanggakan bisa mendapatkannya, dan ini merupakan momen yang tidak masuk akal. Hari ini dan kerumunan orang banyak, semuanya menjadi satu. Sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata," komentar Liendo.
Hari Kanada menjadi lebih baik lagi setelah Ilya Kharun meraih perunggu di nomor yang sama. "Beberapa hari yang lalu, Josh dan saya mengatakan betapa gilanya kami berdua bisa naik podium," ujarnya.
Pada perlombaan terakhir hari itu, AS dan China mencatatkan dua waktu tercepat sepanjang masa saat mereka meraih emas dan perak dalam estafet 4x100m gaya ganti campuran.
AS meraih emas dengan rekor dunia baru 3:37.43, terpaut 0,15 detik dari rekor sebelumnya, sementara waktu China 3:37.55, dengan kuartet Xu Jiayu, Qin Haiyang, Zhang Yufei dan Yang Junxuan, juga merupakan hasil yang lebih baik dari rekor dunia sebelumnya.
Artikel Tag: Katie Ledecky