Kanal

Oleksandr Usyk Kukuhkan Status Petinju Kelas Berat Terbaik Di Generasinya

Penulis: Hanif Rusli
25 Des 2024, 09:25 WIB

Oleksandr Usyk disebut sebagai petarung terhebat di divisi glamor tinju sejak Lennox Lewis pensiun pada 2004. (Foto: AP)

Dengan 24 ronde di antara mereka dan tidak perlu ada pertemuan ketiga setelah Oleksandr Usyk lagi-lagi menang - kali ini lebih jelas daripada pertemuan pertama - Tyson Fury membungkuk dan mencium kepala rivalnya ketika sang juara kelas berat melakukan selebrasi.

Pertunjukan rasa hormat ini tidaklah mengejutkan setelah melihat betapa melelahkannya kedua pertarungan ini.

Dengan begitu banyak hal yang dipertaruhkan - upaya Fury untuk mendapatkan kembali gelarnya sebagai juara tiga kali dan usaha Usyk untuk mengalahkannya lagi - Usyk-lah yang berhasil unggul di akhir laga pada Sabtu malam.

Pertemuan mereka di bulan Mei, yang menjadi kandidat terdepan untuk Fight of the Year versi ESPN, mengukuhkan Oleksandr Usyk (23-0, 14 KO) sebagai petinju kelas berat terbaik dunia dan petinju nomor satu di peringkat ESPN.

Pertarungan ulang ini memiliki arti yang lebih besar lagi.

Selain mempertegas status ganda tersebut, kemenangan kedua yang lebih pasti akan mengukuhkan Usyk sebagai petinju kelas berat terbaik di generasinya, petarung terhebat di divisi glamor tinju sejak Lennox Lewis pensiun pada 2004, dan petinju terbaik sepanjang masa.

Ketika Oleksandr Usyk memenangkan medali emas di Kejuaraan amator Eropa pada 2008, ia adalah seorang petinju kelas berat ringan, sementara rekan senegaranya dari Ukraina, Wladimir Klitschko, berkuasa sebagai juara kelas berat profesional.

Empat tahun kemudian, Usyk meraih emas di Olimpiade di London sebagai juara kelas berat, sementara Anthony Joshua memenangkan medali emas di kelas super berat.

Bertahun-tahun setelah itu, sebagai seorang profesional, Oleksandr Usyk menyapu bersih divisi kelas penjelajah sebagai juara sejati dan mengalahkan Joshua dua kali di kelas berat untuk menjadi juara dunia.

Kemenangan split-decision pada bulan Mei atas Fury (34-2-1, 24 KO) membuat Usyk (37) menjadi juara sejati di kelas berat.

Dalam pertarungan tersebut, ia nyaris menghentikan Fury pada ronde ke-9 saat ia mendaratkan 14 pukulan tanpa jawaban dan membuat Fury knockdown untuk kali kedelapan dalam kariernya.

Tujuh bulan kemudian, tidak ada momen penting yang membuat kedua petarung berada dalam masalah serius.

Meskipun laga ini cukup menghibur, namun tidak seseru pertemuan pertama. Walau tidak ada KO yang tercipta, kemenangan Usyk kali ini tidak diragukan lagi, dan ia menang melalui keputusan mutlak (116-112, 116-112, 116-112).

“Saya sangat menghormati pria ini karena saya pikir dia sangat tangguh,” kata Oleksandr Usyk kepada ESPN. “... Tyson Fury membuat saya kuat. Tyson adalah lawan yang hebat. Orang besar. Dia adalah pria yang baik. Tyson, banyak bicara tapi itu hanya pertunjukan.”

Fury bersikeras bahwa ia layak menang. Ketika ditanya apakah ia merasakan semangat Usyk dalam pertarungan tersebut, Fury menjawab, “Ya, semangat Natal, ia menerima hadiah Natal.”

Oleksandr Usyk mengakui bahwa pertarungan ini lebih mudah dibandingkan dengan yang pertama.

Fury, 36 tahun, bertinju dengan baik, terutama saat ia berganti kuda-kuda dan melancarkan jab kidal yang diikuti pukulan kiri yang keras. Namun seperti pertarungan pertama, ia melemah di akhir ronde. Ia kalah pada ronde ke-6, 7, 8, 10 dan 11 di ketiga kartu penilaian.

“Ketika Anda tidak mendapatkan KO, inilah yang bisa terjadi,” kata Fury. “... Saya telah melakukan yang terbaik yang saya bisa. Jika saya dapat melakukan lebih banyak, saya akan melakukannya, dan itulah yang terjadi.”

Oleksandr Usyk tidak menyisakan keraguan bahwa ia adalah petarung yang lebih baik, meskipun banyak ronde yang berlangsung sangat tipis.

Sebuah laga ketiga tidak diperlukan. Dua calon Hall of Famers bertemu dalam 24 ronde dan Usyk membuktikan bahwa ia yang lebih baik, walau ia kalah berat badan 50 pound lebih dan mengalah dalam hal tinggi badan.

Usyk akan terus berjuang, tentu saja. Ada puluhan juta yang dapat dihasilkan saat bintangnya terus berkembang dan ia membawa lebih banyak perhatian (dan kebanggaan) ke Ukraina yang dilanda perang.

Daniel Dubois, yang dikalahkan Usyk melalui KO dalam sembilan ronde pada bulan Agustus 2023 di Polandia, menyela wawancara setelah pertarungan untuk meminta duel ulang.

“Saya ingin membalas dendam,” kata Dubois, yang merebut gelar IBF yang dilucuti dari Usyk pada bulan Juni dengan KO pada ronde kelima atas Joshua pada bulan September.

Usyk dengan cepat menjawab bahwa ia siap untuk pertarungan ulang, namun pertarungan tersebut tidak akan mendekati panggung utama yang ia nikmati tahun ini dengan dua kemenangan atas Fury, salah satu bintang olahraga ini.

Pertarungan Dubois yang pertama tidak terlalu kompetitif, dan Usyk mencetak kemenangan KO dengan sebuah jab.

Dubois yang berasal dari Inggris menikmati penampilan impresif sejak saat itu dengan tiga kemenangan beruntun dengan TKO atau KO, yakni atas Jarrell Miller dan Filip Hrgovic sebelum dikalahkan Joshua).

Namun, Dubois harus melewati ujian berat melawan mantan pemegang gelar Joseph Parker pada 22 Februari di Riyadh. Dengan Joshua dan Fury sudah tidak ada lagi, maka tidak ada lagi pertarungan besar bagi Usyk.

Sementara itu, Fury dapat menghadapi Joshua dalam kelompok pecundang dalam pertarungan yang masih akan sangat dinantikan karena kekuatan bintang mereka, terutama di Inggris.

Namun, ia akan selalu berada di belakang Oleksandr Usyk.

Artikel Tag: oleksandr usyk

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru