Kanal

Obituari: Selamat Tinggal, Kapten Astori

Penulis: Rei Darius
05 Mar 2018, 21:00 WIB

Davide Astori

Obituari: Adalah suatu hal yang alamiah untuk memberikan penghormatan kepada salah satu pahlawan sepak bola ketika mereka meninggalkan kami. Itu biasanya terjadi ketika mereka sudah lama pensiun dan kemudian dikenang dengan momen memorabilia untuk mengingat betapa hebatnya kariernya dulu sebagai pesepak bola. Namun ketika kami kehilangannya di usia yang hanya 31 tahun, maka emosinya benar-benar berbeda.

Un fulmine a ciel sereno, demikian suatu ujaran di Italia, artinya adalah sesuatu yang hilang secara tiba-tiba tanpa disangka, begitulah gambaran yang tepat ketika terdengar kabar kematian kapten tim Fiorentina, Davide Astori. Beberapa saat sebelum mempersiapkan diri jelang laga antar tim papan tengah Serie A kontra Udinese di hari Minggu (4/3) kemarin, dan yang terjadi setelahnya benar-benar sebuah tragedi. Semua kegilaan kita dalam sepak bola tiba-tiba menghilang diganti dengan rasa kemanusiaan akan kedukaan yang mendalam dari salah satu pahlawan di lapangan hijau.

Menyaksikan pertandingan olahraga mengisolir kita dari kedewasaan dan menghadapi kenyataan, itu adalah salah satu kenikmatan yang kita saksikan. Kami diperbolehkan untuk menggunakan bahasa untuk mendramatisir, seperti bencana, katastrofi atau malapetaka, untuk menjelaskan maksud kami terhadap kondisi performa tim di atas lapangan, meski itu sebenarnya tak sesuai.

Itu adalah satu jalan untuk lari dari kenyataan, namun itu semua berubah menjadi perspektif yang berbeda ketika suatu tragedi yang tak disangka terjadi. Beberapa dari kami yang menulis tentang pertandingan, bersama dengan banyak pemberitaan yang disebarkan dengan hiperbola, harus menarik nafas dalam-dalam ketika mendengar kabar yang menimpa defender Fiorentina.

Kehilangan kami bukan apa-apa dibandingkan dengan kekasih, anak-anak, keluarga, rekan-rekan setim dan teman-temannya. Mereka semua kehilangan satu orang yang mereka cintai dalam hidup mereka, Ayah, kerabat, kolega atau teman dekat. Dia pamit untuk bertanding di suatu laga sepak bola dan tidak kembali lagi. Sepak bola Italia melakukan hal yang benar untuk menghormatinya.

Astori merupakan pemain didikan akademi AC Milan dan terkenal di Cagliari hingga tim seperti Manchester United pernah dikaitkan dengannya, namun AS Roma yang merekrut sang pengisi jantung pertahanan dengan status pinjaman pada tahun 2014 sebelum mulai mengabdi untuk Fiorentina semusim berikutnya. Bermain untuk klub yang pintu keluarnya lumayan kendur karena melepaskan banyak pemain bintangnya, dia dengan cepat berhasil jadi pemain paling diandalkan dari pekan ke pekan untuk mengisi starting line-up. Faktanya adalah Stefano Pioli melihatnya cocok untuk menjadi kapten dari tim asuhannya yang menegaskan kemampuan memimpinnya.

Dia mampu menasbihkan namanya di skuat La Viola terlepas dari banyaknya transfer keluar masuk pemain. Ya, tentu dia pernah melakukan kesalahan, namun di sejumlah pertandingan lainnya dia mampu mengatur serangan dari belakang, menjadi pimpinan untuk lini pertahanan. Terkadang dia mungkin terlalu dilebihkan soal kepemimpinan, namun kami mencintainya karena itu bagaimanapun juga.

Mungkin Astori bukanlah orang utama di lini pertahanan tim nasional Italia, namun dia adalah pemain yang setia. Bersedia untuk tetap ada ketika dibutuhkan, dia selalu mengerahkan kemampuan terbaiknya di kala momen itu tiba. Dia akan dirindukan sebab kepemimpinannya sangat diperlukan dalam pembangunan kembali Gli Azzurri setelah gagal lolos ke Piala Dunia 2018.

Dia memiliki kemampuan untuk meredakan, menenangkan kontroversi yang sering kali menguak di sepak bola Italia. Dalam banyak wawancara seusai laga dia selalu ditemani dengan senyum kecil indahnya, entah timnya berhasil meraih kemenangan atau malah dilibas oleh lawannya. Itu mungkin adalah hal yang kecil, namun di Serie A, itu adalah sesuatu yang jarang ditemukan.

Gianluigi Buffon menyebutnya sebagai salah satu sosok terbaik dalam olahraga ini, sebuah contoh dari altruisme dan menghormati orang lain. Wartawan La Gazzetta dello Sport, Luca Calamai, yang mengikuti kehidupannya di Fiorentina sepanjang waktu, menjelaskannya sebagai pesepak bola sensitif yang merupakan sang juara sejati sebagai pribadi, sebab dia siap untuk membantu mereka yang kurang beruntung darinya. Ini adalah kualitas yang paling disukai darinya oleh rekan-rekan setim dan orang-orang yang mengenalnya dengan dekat.

Florence adalah tempat bagi para juara, pahlawan dan pemimpin dalam dunia sepak bola. Meski Davide Astori baru bermain di skuat La Viola selama tiga tahun, dia berharap untuk bisa bermain selama bertahun-tahun lagi sebab pembaruan kontrak yang mengikatnya hingga tahun 2022 seharusnya ditandatangani pada hari Senin (5/3) ini.

Tidak ada kata-kata yang benar-benar bisa menjelaskan apa yang telah terjadi, terutama dalam kamus bagi mereka yang menulis tentang olahraga. Kami semua adalah yang terburuk untuk menemukan pesepak bola yang bagus dan pemuda yang dikagumi. Sepanjang waktu, mungkin, kami harus belajar darinya tentang bagaimana menjaga permainan kepada perspektif yang seharusnya. Namun untuk saat ini, kami benar-benar ingin berkabung atas kematian kapten Fiorentina yang dipanggil terlalu cepat dari kami.

Addio Capitano.

Artikel Tag: davide astori, Fiorentina, Obituari, ragam

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru