Ng Tze Yong Harus Berupaya Menutup Kesenjangan Dengan Para Pemain Top Dunia
Berita Badminton : Tidak ada waktu yang terbuang untuk Ng Tze Yong saat ia berupaya menutup kesenjangan dengan para pemain terbaik dunia. Tze Yong tidak bisa berpuas diri karena para pemain yang lebih muda dari pemain berusia 23 tahun itu bersinar di Kejuaraan Dunia yang baru saja berakhir di Kopenhagen.
Sensasi Thailand Kunlavut Vitidsarn meraih medali emas bersejarah untuk negaranya setelah mengalahkan musuh bebuyutannya yang berusia 22 tahun Kodai Naraoka dari Jepang 19-21, 21-18, 21-7 dalam final yang menguras energi di Royal Arena di Kopenhagen pada hari Minggu.
Final menunjukkan bahwa kedua pemain muda yang saat ini berada di peringkat No. 3 dan No. 4 dunia masing-masing berada di depan Tze Yong dalam perkembangan mereka.
Pemain peringkat 22 dunia itu menyaksikan kampanyenya berakhir di babak kedua setelah kalah 22-24, 16-21 dari tuan rumah dan akhirnya peraih medali perunggu Anders Antonsen.
Ng Tze Yong juga tersingkir di babak kedua dalam pertemuan dunia debutnya tahun lalu di Tokyo dari Sitthikom Thammasin dari Thailand. Yang pertama telah berkembang dengan baik selama dua tahun terakhir tetapi masih kurang konsisten sepanjang turnamen.
Ng Tze Yong telah menggulingkan nama-nama besar seperti peringkat 1 dunia dari Denmark dan juara dunia dua kali Viktor Axelsen, peraih medali emas Asian Games 2018 dari Indonesia Jonatan Christie, peringkat 7 dunia dari Singapura Loh Kean Yew, dan peringkat 10 dunia dari Taiwan Chou Tien-chen tetapi setelah mengalahkannya tidak berhasil mencapai semifinal di turnamen individu mana pun tahun ini.
Dia telah kalah di delapan besar dari enam event Tur Dunia tahun ini dan perlu menemukan cara untuk mendobrak penghalang tersebut.
Pelatih tunggal putra nasional Hendrawan menilai Tze Yong membutuhkan lebih banyak waktu untuk mencapai puncak, namun mengakui bahwa timnya tidak memiliki kemewahan itu seiring persaingan memperebutkan tempat di Olimpiade Paris 2024 yang semakin memanas.
“Tze Yong membutuhkan lebih banyak waktu untuk memperbaiki kelemahannya dalam latihan tetapi dia juga perlu berkompetisi di banyak turnamen untuk meningkatkan peringkatnya agar lolos ke Olimpiade,” kata Hendrawan.
“Kami harus berusaha semaksimal mungkin untuk menyeimbangkan keduanya (latihan dan turnamen).”
Tugas Ng Tze Yong berikutnya adalah China Open pada 5-10 September di Changzhou di mana ia akan menghadapi pertandingan pembuka yang sulit melawan peraih medali perunggu Kejuaraan Dunia asal India dan peringkat 9 dunia HS Prannoy.
Tze Yong juga akan berlaga di Hong Kong Open (12-17 September) dan akan melakukan debutnya di Asian Games (23 September-8 Oktober) di Hangzhou.
Artikel Tag: ng Tze Yong, hendrawan, BWF Kejuaraan Dunia 2023