Nasib Oscar Piastri Ditentukan dalam Sidang Contract Recognition Board
Berita F1: Konflik yang melibatkan Oscar Piastri, Alpine, dan McLaren soal kontrak pebalap akan diselesaikan dalam pertemuan virtual Contract Recognition Board (CRB).
Alpine dan McLaren sama-sama mengklaim Oscar Piastri sebagai pebalap mereka pada F1 2023. Kedua tim pun diwajibkan oleh Perjanjian Concorde untuk mematuhi segala keputusan dari Contract Recognition Board (CRB) serta tidak melakukan tindakan hukum lebih lanjut dalam upaya mengubah keputusan.
Dibentuk usai kontroversi atas kepindahan Michael Schumacher dari Jordan, juga pemecatan Benetton dan Roberto Moreno, CRB baru akan beroperasi ketika perselisihan tingkat tinggi muncul.
Ini dirujuk dalam Regulasi Olahraga FIA di bawah Lampiran 5 dengan catatan yang berbunyi.
“Dicadangkan untuk penggunaan eksklusif pesaing yang masuk dalam FIA Kejuaraan Dunia Formula 1.”
Rincian lengkap tentang cara kerja Contract Recognition Board sendiri diabadikan di Perjanjian Concorde, dan karenanya tak diketahui secara luas, bahkan di dalam paddock Formula 1.
CRB ada secara independen dari FIA dengan tugas memberi tahu badan pengatur tim mana yang memiliki kontrak sah dengan seorang pebalap. Mereka juga berhak memegang Super Licence atas nama mereka.
Dalam fungsi sehari-hari, CRB merupakan gudang untuk semua kontrak balapam, pebalap penguji dan cadangan, atau setidaknya bagian-bagian penting. Tim jet darat tidak selalu diwajibkan untuk menyerahkan semua dokumen yang mereka miliki, karena kontrak penuh bersifat kompleks dan mencakup masalah pemasaran.
Saat muncul perselisihan, tiga pengacara berkumpul dan meninjau bukti yang diberikan semua pihak. Mereka lalu diminta untuk memberikan hasil dalam waktu tiga hari setelah sidang dengar pendapat.
Seandainya Alpine memenangkan kasus CRB, itu tidak berarti bahwa Oscar Piastri akan benar-benar membalap untuk mereka pada musim depan. Mengingat konflik seputar usaha pemuda asal Australia itu untuk pindah ke McLaren, jelas hubungannya dengan tim telah memburuk. Sehingga memaksanya untuk menempati kursi pebalap reguler tidak masuk akal bagi kedua belah pihak.
Dalam hal ini Alpine punya opsi untuk menyebutkan berapa harga Oscar Piastri dalam pasar pebalap Formula 1 dan kemudian menjualnya kepada McLaren. Namun pabrikan asal Prancis itu secara teori juga dapat menarik minat dari tim lain yang mungkin ingin merekrut Piastri atau menukarnya dengan pebalap yang memiliki kontrak di tempat lain, seperti Pierre Gasly.
Jika McLaren gagal memboyong Piastri, baik melalui keputusan CRB atau kesepakatan berikutnya dengan Alpine, tim asal Inggris itu harus mencari orang lain untuk menggantikan Daniel Ricciardo.
Kemudian jika Alpine kalah, ada kemungkinan tindakan hukum bisa menyusul, meski tidak dalam hal mengejar klaim atas kontrak Piastri. Sang prinsipal tim, Otmar Szafnauer, telah mengindikasikan pihaknya bakal mempertimbangkan klaim ganti rugi, guna mengganti dana yang telah dihabiskan oleh pihaknya dalam program pengujian yang sudah dijalani sang pebalap.
Artikel Tag: Oscar Piastri, F1 2022, Alpine, McLaren