MU Terpuruk Gara-gara Taktik Amorim, Matthijs de Ligt Mengaku Tak Sepakat

Berita Liga Inggris: Bek Manchester United, Matthijs de Ligt, mengaku tidak setuju jika keterpurukan Setan Merah saat ini disebabkan oleh perubahan taktik Ruben Amorim.

Sejak menunjuk Ruben Amorim sebagai pelatih baru pada awal November 2024, performa Manchester United masih jauh dari ekspektasi. Kehadirannya sebagai nahkoda anyar belum mampu memberikan dampak positif yang signifikan. Justru sebaliknya, United terus terpuruk dengan serangkaian hasil buruk yang menempatkan mereka di papan bawah klasemen, sebuah posisi yang tak lazim untuk klub sebesar ini.

Situasi ini tak pelak membuat Amorim menjadi sorotan tajam dan dianggap sebagai biang keladi keterpurukan MU. Banyak yang berpendapat bahwa para pemain kesulitan beradaptasi dengan skema tiga bek sejajar yang diterapkannya. Namun, pandangan tersebut tidak sepenuhnya disetujui oleh Matthijs de Ligt. Bek tengah asal Belanda itu menegaskan bahwa masalah tim lebih kompleks dari sekadar perubahan taktik, mengisyaratkan bahwa faktor lain turut memengaruhi performa buruk United saat ini.

“Saya pikir orang-orang dari luar terlalu banyak melihat ke dalam,” kata De Ligt seperti dilansir dari laman resmi klub.

“Jika Anda melihat pertandingan kami musim ini, juga dengan [Erik] ten Hag, kami membangun serangan selalu dengan tiga pemain, dengan Diogo Dalot sebagai gelandang terbalik."

“Jadi, kami membangun serangan dengan formasi tiga pemain seperti yang kami lakukan sekarang. Kami bertahan di lini depan dengan satu bek sayap, jadi kami juga bertahan dengan formasi tiga bek. Dengan [Ruud] van Nistelrooy juga sama, kami membangun serangan dengan tiga bek."

“Saya dapat memahami bahwa orang-orang selalu memperhatikan dan mencari solusi, namun satu-satunya hal yang dapat kami lakukan adalah mengontrol penampilan kami, mengontrol cara kerja kami, dan itulah yang kami coba lakukan.”

Artikel Tag: Matthijs de Ligt, Manchester United, Ruben Amorim