Mirip Liverpool, Pepijn Lijnders Ungkap Filosofinya di Red Bull Salzburg
Berita Sepak Bola: Pepijn Lijnders secara resmi diperkenalkan sebagai pelatih kepala Red Bull Salzburg, dan pelatih asal Belanda itu jelas mengambil pelajaran dari waktunya di Liverpool.
Lijnders menjadikan pengunduran diri Jurgen Klopp sebagai kesempatan untuk keluar dari peran asisten manajer dan memantapkan dirinya sebagai pelatih kepala.
Hal itu membawanya ke Salzburg, di mana ia bergabung dengan dua mantan staf Liverpool, Vitor Matos, yang akan menjadi tangan kanannya, dan Andreas Kornmayer, yang akan mengepalai departemen kebugaran.
Fokus akan tertuju pada Lijnders, yang pengalaman manajemen seniornya sebelumnya hanya sebatas masa tugas singkat di NEC Nijmegen dan beberapa pertandingan menggantikan Klopp.
Tidak mengherankan jika ia mengambil contoh dari masa kerja panjangnya bersama pelatih asal Jerman itu di Liverpool, seperti yang diungkapkan dalam wawancara pertamanya.
"Identitas kami adalah intensitas!" Sebuah kalimat yang diciptakan oleh Pepijn Lijnders selama berada di Anfield, pria berusia 41 tahun itu menjadikannya sebagai ramuannya dalam memimpin tim Austria.
"Identitas kami adalah intensitas! Kami ingin memainkan pertandingan spesial, itu tujuan utamanya," ujarnya kepada wartawan pada konferensi pers.
"Saya ingin menurunkan pemain menyerang sebanyak mungkin. Kami harus bermain dengan penuh semangat, menyerang dengan serangan tinggi, dan membangun hubungan dengan para penggemar – maka mereka akan memberi kami banyak balasan!"
Gaya menekan yang intens dan mencekik yang digunakan oleh Klopp, kemudian dipengaruhi oleh Lijnders di Liverpool akan ditiru di Red Bull Salzburg.
"Ini tentang menciptakan ide bersama, rencana bersama, yang mana menekan balik bukanlah sebuah usulan, tetapi sebuah hukum!" jelasnya dalam wawancara pertamanya dengan klub.
"Jadi itu akan menjadi ide utamanya, menguasai bola, dan ketika kehilangannya, dapatkan kembali."
Artikel Tag: Liverpool, Pepijn Lijnders, Red Bull Salzburg