Milos Raonic Kerahkan Usaha Dramatis Ini Demi Turun Di Wimbledon
Berita Tenis: Petenis yang pernah melakoni final Wimbledon, Milos Raonic mengungkapkan langkah drastis yang ia jalani demi melakoni Grand Slam tersebut pada musim 2023.
Mantan petenis peringkat 3 dunia kembali beraksi di turnamen ATP profesional bulan lalu setelah absen selama dua musim akibat sejumlah cedera. Bagian dari motivasi untuk melakukannya adalah bermain di Wimbledon untuk satu kali lagi dalam kariernya. Meskipun hal tersebut jauh dari kata mudah bagi petenis yang kehilangan sekitar 20 kg dalam satu bulan setelah menjalani diet ketat, sesuatu yang ia akui bukan hal tersehat untuk dilakukan.
“Selama satu tahun, hal yang saya lakukan adalah berlatih di pusat kebugaran dan angkat beban, sesuatu seperti itu. Awalnya, saya terlalu fokus dengan otot, lalu saya sedikit terlalu berat karena saya tidak melakukan kardio seperti yang biasa saya lakukan,” ungkap Raonic.
“Saya kehilangan 20 kg pertama pada empat pekan pertama. Itu mungkin bukan hal tersehat, tetapi saya juga tidak mencapai target saya. Saya makan skirt steak standar satu kali sehari (tanpa tambahan apapun) dan hanya minum air.”
Petenis berkebangsaan Kanada menyatakan bahwa keputusan untuk melakoni langkah ekstrim tersebut karena ia tidak mencapai target yang ia inginkan terkait penurunan berat badan. Meskipun banyak nutrisionis olahraga tidak menyarankan hanya makan satu potong daging sehari dan tanpa tambahan apapun.
Meskipun begitu, petenis berkebangsaan Kanada mencapai target untuk kembali ke Wimbledon, tempat ia menorehkan pencapaian terbaik di Grand Slam sampai saat ini dengan lolos ke final pada musim 2016 meskipun berakhir sebagai runner up (kalah dari Andy Murray). Setelah melalui babak pertama edisi musim 2023, langkahnya terhenti di babak kedua melawan petenis unggulan ke-16, Tommy Paul yang menang dengan empat set.
“Secara umum, itu adalah hal yang positif, tetapi anda berharap beberapa hal bisa terjadi dengan berbeda,” tambah Raonic.
“Saya merasa lega bahwa saya datang ke sini setelah dua musim. Itu bukan pertandingan yang sangat kompetitif, sejujurnya. Dari kedudukan akhir mungkin terlihat seperti itu, tetapi selama dua set setengah, saya cukup banyak berjalan selama poin-poin. Itu bukan situasi yang menyenangkan, tetapi saya mencoba memanfaatkan situasi yang menyulitkan.”
Sekali lagi, petenis berusia 32 tahun diserang masalah secara fisik. Kali ini lutut yang bengkak ketika ia melawan Paul. Ia sempat memanfaatkan jeda untuk ke toilet, tetapi mengakui cukup mustahil baginya untuk naik tangga. Selain itu, ia juga mengalami masalah pada bahu. Itu tentu situasi sangat frustasi bagi petenis yang mengindikasikan bahwa musim ini adalah penampilan terakhirnya sebagai petenis di Wimbledon.
“Saya akan mengatakan kemungkinan besar tidak daripada ya. Saya akan datang dan menikmatinya, tetapi saya pikir saya tidak akan memainkannya lagi,” tutur Raonic.
Sementara untuk kehidupan di luar tenis, petenis berkebangsaan Kanada berharap untuk menghabiskan waktu jauh dari sorotan publik setelah tumbuh berkembang dengan begitu banyak perhatian media terhadap dirinya.
Sebelum Raonic menggantungkan raket, kapanpun hal tersebut terjadi, ia menargetkan untuk kembali beraksi di turnamen Masters 1000, Rogers Cup bulan depan, selama tubuhnya bisa bertahan.
Artikel Tag: Tenis, wimbledon, Milos Raonic