Meski Gagal Duduki Puncak, Indonesia Tetap Bangga Dengan Prestasi Atletnya
Ajang SEA Games 2015 telah berakhir pada hari Selasa 16 Juni 2015 kemarin. Upacara penutupan sekaligus pemberian gelar juara untuk pemegang posisi teratas pun digelar pada hari yang sama. Pesta olahraga Asia Tenggara ini terbilang cukup meriah, digelar Di Singapura namun antusiasme para pendukung yang hadir membuat para atlet yang bersaing serasa berlaga di rumah sendiri. Namun tahun ini Indonesia gagal menjadi juara SEA Games 2015.
Perjalanan Indonesia dalam ajang SEA Games 2015 cukup menarik, di beberapa cabang olahraga Indonesia mendominasi namun ada juga cabang olahraga yang belum bisa dikuasai. Dalam cabang olahraga Atletik, Indonesia masih tetap mendominasi dengan perolehan medali emas cukup banyak. Triyaningsih adalah salah satu atlet yang berhasil menyumbangkan emas untuk Indonesia.
Ketua Kontigen SEA Games 2015, Taufik Hidayat menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh Masyarakat Indonesia karena kegagalan peraihan posisi puncak klasmen akhir perolehan medali. Namun, ia juga mengumumkan kegembiraan karena dalam beberapa nomor Indonesia berhasil mengeluarkan atlet muda berbakat yang juga meraih medali emas untuk Merah Putih.
"Hasilnya memang seperti ini. Saya percaya semua atlet yang turun sudah berbuat maksimal. Saya akan bertanggung jawab dan melaporkan hasilnya ke KOI, KONI maupun pemerintah," kata Taufik Hidayat.
Beberapa Cabang selain Atletik yang berhasil menyumbangkan medali emas adalah cabang olahraga Dayung. Cabang olahraga ini memmpunyai 3 disiplin yaitu kano/kayak, rowing dan traditional boat race (perahu naga). Selama berlaga di ajang SEA Games 2015, atlet atlet cabor Dayung ini berhasil menyumbangkan 13 emas untuk squad Merah Putih.
Meski beberapa cabang yang ditargetkan untuk meraih emas kebanyakan berhasil menembus target, namun ada juga cabor yang gagal meraih emas. Dalam cabor biliar yang seharus berhasil meraih emas untuk nomor tersebut harus pulang tanpa perolehan sama sekali. Ada juga cabor renang yang menurut target akan meraih lima emas namun pada akhirnya yang berhasil diraih hanya satu medali saja.
Ajang SEA Games 2015 memang telah berakhir. Namun, alasan tersebut tidak berarti latihan para atlet telah berakhir. Mereka akan tetap berlatih seperti biasanya untuk memenangkan perlombaan lain seperti bulutangkis yang sebentar lagi akan berlaga di kejuaraan dunia di Jakarta.
"Pelatihan tidak boleh putus minimal hingga Asian Games 2018. Untuk mencetak prestasi anggarannya tidak murah. Harus ada anggaran besar dan didukung dengan atlet dan pelatih (asing-lokal) yang memadai," jelasnya.