Kanal

Meski Belum Raih Hasil Positif, Monaco Tetap Dukung Thierry Henry

Penulis: Vincent Asido
13 Nov 2018, 00:44 WIB

Thierry Henry (Sumber: ESPN)

Berita Liga Prancis: Monaco akan tetap memberikan dukungan kepada sang pelatih Thierry Henry meski kesulitan yang ia lalui terus berlanjut usai anak-anak asuhannya menelan kekalahan 4-0 di kandang sendiri kala menjamu Paris Saint-Germain pada Senin dini hari WIB kemarin.

Wakil presiden klub, Vadim Vasilyev mengatakan kepada Canal + bahwa Henry, yang baru bisa meraih satu poin dari empat pertandingan pertamanya di Ligue 1, merupakan solusi "jangka panjang" bagi klub. Legenda Arsenal itu ditunjuk untuk mendapatkan peran pelatih senior pertamanya pada bulan lalu ketika ia menggantikan Leonardo Jardim usai Monaco harus berkutat di zona degradasi.

Dan ketika berbicara setelah PSG memberikan kekalahan 0-4 kedua bagi tim asuhan Thierry Henry di kandang mereka sendiri secara berturut-turut, beberapa hari setelah kekalahan dengan skor yang sama dari Club Brugge di ajang Liga Champions, Vasilyev menyatakan kalau dirinya akan tetap mendukung sang pelatih.

“Thierry datang ke sini untuk jangka panjang, bukan untuk jangka pendek,” jelasnya. “Dia bukanlah seorang petugas pemadam kebakaran. Karena kalau tidak, kami harus pergi mencari profil lainnya untuk seorang pelatih.”

Awal yang sulit dialami Henry memang telah menimbulkan pertanyaan terkait kesiapannya atas peran tersebut, tetapi Vasilyev mengatakan bahwa banyaknya jumlah pemain mereka yang harus absen, seperti cedera yang dialami Nacer Chadli dan Jordi Mboula ketika melawan PSG hingga membuat total 17 pemain Monaco cedera, merupakan faktor yang sangat signifikan bagi timnya. “Kami tidak pernah mengalami begitu banyaknya pemain yang cedera. Kami kurang percaya diri, kami kurang beruntung.”

Tidak hanya itu, Vasilyev juga membela model ekonomi yang dilakukan Monaco, yang telah melihat pemain bintang mereka seperti Bernardo Silva, Benjamin Mendy dan Kylian Mbappe, yang turut membantu Monaco meraih gelar pada musim 2016-17, dijual untuk keuntungan besar demi menjaga klub dalam batas aman permainan keuangan yang adil (FFP).

Pekan lalu, Monaco menolak tuduhan bahwa mereka telah mencoba untuk melewati aturan FFP melalui kontrak palsu bernilai jutaan euro dengan sebuah agensi pemasaran. Laporan dari Football Leaks mengatakan kalau pemilik Monaco, Dmitry Rybolovlev telah berusaha untuk menyembunyikan pendanaan ilegal di balik sebuah kontrak yang melibatkan struktur perusahaan lepas pantai di British Virgin Islands dan Hong Kong.

Tapi Vasilyev mengatakan: “Iya, kami memang mencari pemasukan, karena kami dalam kesulitan. Tetapi satu hal baik yang keluar dari laporan Football Leaks adalah bahwa, jika ada pihak yang ragu, semua orang sekarang melihat bahwa satu-satunya model ekonomi untuk Monaco adalah menjual pemain - tidak ada yang lain.”

“Model kami sangat berisiko. Sampai sekarang ini berhasil, tetapi saya tahu bahwa suatu hari nanti itu tidak akan berhasil. Ini satu-satunya model yang baik untuk Monaco,” ia memaparkan.

Rybolovlev sendiri telah mengonfirmasikan pada pekan lalu bahwa dia sedang diselidiki oleh polisi di kota kerajaan tersebut. Media Prancis melaporkan apartemen miliarder itu telah digeledah dan dia telah ditempatkan di tahanan pada hari Selasa sebelum dibebaskan di hari yang sama, tetapi Vasilyev membantah bahwa pria berusia 51 tahun itu tengah mempertimbangkan untuk menjual klub.

“Itu mungkin bisa terjadi jika suatu hari mimpinya menjadi kenyataan, dan mimpinya adalah untuk memenangkan Liga Champions. Jika sudah begitu mungkin dia akan menjualnya,” pungkas Vasilyev.

Artikel Tag: Monaco, Thierry Henry, Vadim Vasilyev, Dmitry Rybolovlev, Liga Prancis

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru