Media Kecam Kritik LeBron James: "Pemain Zaman Sekarang Terlalu Lembek"

LeBron James (kanan) dan Stephen A. Smith. (Foto: AP)
LeBron James baru-baru ini muncul di The Pat McAfee Show untuk mengekspresikan kekecewaannya terhadap bagaimana NBA diliput oleh media.
Dia mengkritik fokus pada drama dibandingkan esensi bola basket, yang menurutnya telah menyimpang dari fundamental permainan.
Dia merujuk pada podcast "Mind the Game" buatannya sebagai upaya untuk mengembalikan pemahaman yang lebih dalam tentang bola basket.
Dalam First Take, Brian Windhorst mengakui bahwa liputan media terkadang tidak seimbang, namun ia berpendapat bahwa perpaduan antara drama dan analisis diperlukan untuk membuat para penonton tetap terlibat.
Dia mencatat bahwa meskipun diskusi bola basket murni sangat berharga, mereka tidak selalu menarik banyak penonton.
Kendrick Perkins sangat tidak setuju dengan sikap LeBron James, dan menyebutnya munafik.
Perkins menunjukkan bahwa legenda-legenda NBA seperti Magic Johnson, Michael Jordan, dan Kobe Bryant juga menghadapi kritik, namun para pemain saat ini tampaknya terlalu sensitif.
Dia mengingat pelajaran dari Kevin Garnett, yang mengatakan kepadanya untuk menerima pujian dan kritik sebagai bagian dari pekerjaan.
Perkins menekankan bahwa para pemain dengan sukarela memasuki ruang ini ketika mereka bergabung dengan liga dan harus menerima liputan positif dan negatif.
Stephen A. Smith ikut bergabung, menyebut keluhan LeBron sebagai "lelucon mutlak".
Dia menyoroti sejarah LeBron yang terlibat dalam narasi yang digerakkan oleh media, mulai dari kepergiannya yang dramatis dari Cleveland hingga keterlibatan perusahaan produksinya dalam penceritaan.
Smith berpendapat bahwa LeBron mendapatkan keuntungan dari perhatian media ketika itu cocok untuknya, tetapi menyebutnya sebagai "masalah" ketika liputan tidak menguntungkan.
Dia juga menunjukkan bahwa LeBron meng-unfollow Perkins setelah Perkins membuat satu komentar negatif, meskipun sebelumnya menyebut LeBron sebagai yang terhebat sepanjang masa.
Smith lebih lanjut mengkritik LeBron James karena menargetkan Brian Windhorst, seorang jurnalis yang telah meliputnya sejak SMP.
Dia mencatat ironi ketika LeBron meremehkan Windhorst setelah sebelumnya memujinya sebagai wartawan paling berpengetahuan dalam karirnya.
Smith juga merujuk pada komentar LeBron tentang para pemain NBA di masa lalu dan bagaimana mereka membuka jalan bagi kontrak jutaan dolar saat ini.
Dia mempertanyakan apakah para bintang modern menghormati warisan tersebut, terutama dengan adanya kekhawatiran mengenai manajemen beban dan berkurangnya waktu bermain.
Windhorst membela kecerdasan dan kesadaran media LeBron, mengakui bahwa LeBron telah berhasil memanfaatkan pengetahuannya untuk membangun kerajaan bernilai miliaran dolar.
Namun, Windhorst menolak untuk memaklumi keluhan LeBron, dengan alasan bahwa ia sepenuhnya menyadari bagaimana liputan media bekerja pada tahun 2025.
Perkins menutup diskusi dengan mempertanyakan pilihan LeBron James untuk menjadi pembawa acara di Mind the Game.
Sementara LeBron bermitra dengan Steve Nash setelah berpisah dengan JJ Redick, Perkins menunjukkan bahwa banyak mantan rekan setim LeBron yang dekat, seperti Richard Jefferson dan Channing Frye, juga memiliki IQ bola basket yang kuat.
Dia bertanya-tanya mengapa tidak ada satupun dari mereka yang terlibat dalam proyek ini.
Pada akhirnya, panel setuju bahwa rasa frustrasi LeBron terhadap liputan media adalah kontradiktif, mengingat partisipasinya sendiri dalam narasi yang digerakkan oleh media.
Artikel Tag: LeBron james