Mantan Petinggi FIFA: Saya dan Beberapa Orang FIFA Memang Pernah Terima Suap
Masalah suap yang terjadi di tubuh induk organisasi sepakbola dunia, FIFA, terus dibicarakan banyak orang. Kali ini ada berita yang cukup mengejutkan setelah ada beberapa orang di FIFA sendiri yang menyatakan bahwa mereka bersih dari kasus suap, seorang mantan anggota Komite Eksekutif FIFA, Chuck Blazer, mengakui bahwa dirinya dan beberapa orang di organisasi tersebut memang pernah menerima suap.
Dalam suatu konferensi pers, Blazer menjelaskan bahwa tidak hanya dirinya saja yang menerima uang suap, ada beberapa orang dari FIFA yang juga turut menikmati aksi ‘bagi-bagi’ uang tersebut. Aksi suap itu sendiri menurutnya terjadi pada saat perhelatan Piala Dunia 1998 dan Piala Dunia 2010.
Uniknya, pengakuan Blazer ini sendiri sudah pernah dia ungkapkan dan jelaskan ke FBI sejak tahun 2013 silam, namun dokumen terkait pengakuannya tersebut baru diungkapkan ke publik di pertengahan tahun 2015 ini.
Di dalam dokumen setebal 40 halaman tersebut, tertulis bahwa Blazer dan sejumlah petinggi FIFA sudah menerima uang suap sejak tahun 2004 sampai dengan 2011 dan juga upaya membantu Afrika Selatan untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2010.
Tertuang juga bahwa Blazer-lah orang yang menjadi fasilitator upaya penyuapan dalam proses bidding saat akan digelarnya Piala Dunia 1998 silam. Sayangnya, dia tidak berhasil melakukannya dan menjadikan Maroko sebagai tuan rumah Piala Dunia karena lebih dulu jatuh untuk Prancis.
Selain bersalah telah menerima suap dan korupsi, Blazzer juga dituntut dengan tuduhan penggelapan atau juga pencucian uang karena ada dana besar mencurigakan yang masuk ke dalam rekeningnya sebesar USD 11 juta. Tidak hanya itu saja, tuduhan akan dirinya juga dikaitkan dengan mangkirnya pembayaran pajak atas nama dirinya selama bertahun-tahun.
Untuk sedikit meringankan kasusnya tersebut, Blazzer bersedia bekerja sama dengan yang berwajib dan Departemen Kehakiman Amerika Serikat untuk membongkar kasus yang menyelimuti FIFA tersebut sekaligus menjadi whistleblower.
Sampai saat ini, sudah ada 14 orang di FIFA yang menjadi terdakwa dengan tuduhan pencucian uang, suap dan korupsi dan juga menyeret Sepp Blater sebagai salah satu terdakwanya.