Madura United Petik Hasil Buruk, Pelatih Mundur
Berita Liga Indonesia: Madura United harus melakukan perombakan manajemen setelah pelatih kepala Gomes De Oliviera memutuskan mundur, Rabu (28/2). Keputusan pelatih asal Brasil itu diambil hanya beberapa jam sebelum klub berjulukan Laskar Sappe Kerrap ini memainkan laga terakhir mereka di Piala Gubernur Kaltim (PGK) 2018.
Madura United memang memetik hasil buruk dalam empat pertandingan terakhir mereka. Mereka selalu kalah dalam empat laga beruntun di Piala Presiden 2018 dan Piala Gubernur Kaltim.
Kabar mundurnya pelatih yang pernah menangani Persiwa Wamena ini diungkapkan ujar Manajer Madura United FC Haruna Soemitro, Rabu sore.
“Sebelum pertandingan tadi, Coach Gomes sudah bertemu saya dan menyatakan mundur. Menurutnya dalam sepak bola itu ada risiko. Dan risiko yang paling nyata adalah prestasi," ujar Haruna.
Menurut Haruna, mundurnya Gomes ini adalah bentuk dari tanggung jawab. "Dengan kebesaran hati dari coach Gomes, ia menyerahkan amanat yang manajemen berikan, untuk mengambil alih tanggung jawab tim ini, sampai mendapatkan pelatih baru," kata Haruna.
Dalam laga terakhir Madura United di Piala Gubernur Kaltim, Madura United kembali mengalami kekalahan. Dalam laga di Stadion Batakan, Balikpapan ini, Madura United sebenarnya unggul lebih melalui gol Slamet Nurcahyo hasil kerja sama dengan Greg Nwokolo pada menit ke-54. Bola lambung dari Nurcahyono mengecoh kiper Barep Wahyudi.
Mario Gomes de Oliviera menjadi pelatih Madura United FC sejak 2016, saat klub sepak bola yang kini menjadi kebanggaan masyarakat di Pulau Garam, Madura tersebut baru diakuisisi oleh Presiden Klub Achsanul Qosasi dari Persipasi Bandung Raya (PBR).
Pelatih kelahiran 1 Desember 1962 mulai menjadi pelatih Madura United FC di Indonesia Soccer Championship (ISC) grup A.
Sebelum bergabung dengan Madura United, Gomes pernah menjadi pelatih klub Persiwa Wamena di Liga Super Indonesia.
Sebelumnya pada kurun waktu 2008-2010 Gomes juga pernah menjadi pelatih Persebaya U-21, lalu 2009-2010 sebagai asisten pelatih Persebaya Surabaya, dan Perseru Serui pada 2010-2011 dengan jabatan yang sama. Selanjutnya, pada 2011-2012 Gomes menjadi pelatih Persiwa Wamena, dan pada 2013 sebagai pelatih Persela Lamongan lalau ke Persiram Raja Ampat.
Pada awal menjadi menjadi pelatih, Gomes mampu mengantar klub sepak bola ini dalam lima besar di ISC 2016, bahkan Madura United sempat menjadi juara paruh musim di ISC 2016 dan Liga 1 Indonesia 2017.
Namun, memasuki 2018, performa tim menurun drastis, bahkan Madura United terpaksa menelan pil pahit gagal masuk tiga besar Piala Presiden 2018 dan kalah secara berturut-turut dalam dua kali pertandingan di Piala Gubernur Kaltim.
Selain atas kesadaran diri pribadi Gomes untuk mundur sebagai pelatih Madura United, kalangan suporter dari empat kabupaten di Madura, yakni Sumenep, Pamekasan, Sampang, dan Bangkalan, juga terus mendesak manajemen agar segera mengganti pelatih asal Brasil ini.
Artikel Tag: madura united, Haruna Soemitro, gomes de oliviera, Piala Presiden, piala gubernur kaltim, Liga 1, Berita Liga Indonesia