Liverpool, Ancaman Terbesar Manchester City dalam Pertarungan Gelar
Berita Liga Inggris: Setelah berhasil memenangkan gelar Premier League keempat berturut-turut musim lalu, Manchester City kini harus menghadapi tantangan besar di musim 2024-25. Memasuki jeda internasional November, mereka berada lima poin di belakang pemimpin sementara, Liverpool, setelah 11 pertandingan.
The Citizens terpuruk usai mengalami kekalahan beruntun di Premier League, yaitu saat tandang ke Bournemouth dan Brighton & Hove Albion. Kekalahan ini membuat mereka tertinggal dari Liverpool yang tampil cemerlang di bawah pelatih baru Arne Slot. Hingga kini, The Reds telah mengumpulkan 28 poin dari 33 yang tersedia.
Sebelum musim dimulai, banyak yang meragukan Liverpool akan langsung bersaing untuk gelar liga dalam musim debut Slot di Anfield. Manchester City dan Arsenal dianggap sebagai kandidat terkuat untuk bersaing di puncak klasemen, seperti dua musim sebelumnya. Namun, The Reds tampil hampir tanpa cela di Premier League sejauh ini.
Menurut Steven McInerney, seorang pakar Manchester City dari Esteemed Kompany, Liverpool diuntungkan dengan "bermain tanpa tekanan" karena "tidak ada yang mengharapkan mereka berada di posisi teratas."
"Saya rasa Slot memberikan kontribusi besar bagi tim Liverpool yang berpengalaman, sama seperti timnya membantu Slot," ujar McInerney dalam sebuah diskusi dengan reporter senior Sports Mole, Oliver Thomas. "Slot membuat perubahan yang halus, bukan perubahan besar. Mereka mengubah cara bermainnya, tapi tidak secara agresif—cukup untuk membangkitkan motivasi mereka lagi."
McInerney mengakui bahwa ia terpaksa lebih "serius" menghadapi ancaman Liverpool dalam perebutan gelar, sementara Arsenal, yang terpaut sembilan poin dari Liverpool, tampak terpukul karena penurunan performa. Walau tidak ada tim dalam sejarah Premier League yang pernah mengejar ketertinggalan sembilan poin di tahap ini dan memenangkan gelar, McInerney merasa Arsenal belum sepenuhnya tersingkir dari perburuan gelar. Namun, menurutnya, The Reds adalah tim yang harus diperhatikan oleh City musim ini.
Penurunan performa Arsenal dan empat kekalahan beruntun Manchester City di semua kompetisi tampaknya telah meningkatkan kepercayaan Liverpool. Bahkan, komentar Pep Guardiola usai kekalahan 2-1 dari Brighton menjadi perhatian. "Mungkin setelah tujuh tahun dan memenangkan enam Premier League, mungkin kali ini giliran tim lain yang layak mendapatkannya," ujar Guardiola.
McInerney berpendapat bahwa Guardiola hanya bersikap "realistis" dalam menilai persaingan gelar musim ini. Namun, ia meyakini bahwa Guardiola, sebagai "pemenang sejati," tidak akan pernah menyerah dalam perebutan gelar. Karakter pemenang inilah yang membedakan Guardiola dari pesaing-pesaingnya yang belum berhasil mengangkat tim mereka meraih trofi.
Artikel Tag: Liverpool, Manchester City, Premier League