Lima Fakta Menarik Pasca Kejuaraan Dunia 2018
Berita Badminton : Kejuaraan Dunia 2018 yang berlangsung di Nanjing China telah usai pada akhir pekan lalu. Banyak fakta menarik dan juga kejutan mengiringi hasil turnamen level grade 1 Federasi Badminton Dunia (BWF) itu.
Berikut kami sajikan lima fakta menarik pasca Kejuaraan Bulutangkis Dunia 2018:
1. Status Jepang sebagai negara kuat bulutangkis Dunia
Supremasi dan dominasi China kini sudah jauh berkurang, di mana Jepang yang dipimpin oleh legenda bulutangkis Korea Selatan, Park Joo Bong muncul sebagai kekuatan super baru.
Hal ini terbukti setelah para pemain andalan mereka membuat sejarah di Kejuaraan Dunia dengan memenangkan dua gelar dari tiga final yang mereka jalani.
Kento Momota menjadi juara tunggal putra pertama Jepang, sementara Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara memenangkan gelar ganda putri pertama negara itu sejak tahun 1977.
2. Tekanan Shi Yuqi dari bayang-bayang para seniornya
Tekanan ada pada Shi Yuqi untuk menunjukan kepada dunia bahwa Ia sudah siap mengambil alih posisi sebagai tunggal putra terbaik China saat ini.
Shi Yuqi sukses menyingkirkan Lin Dan di babak ketiga, sementara Chen Long Ia tundukkan di babak perempatfinal.
Yuqi saat ini berada di peringkat tiga dunia dan sukses meraih gelar All England 2018 lalu. Namun ia hanya akan dipuji publik China jika mampu menyamai raihan dua seniornya, Lin Dan serta Chen Long yang memenangkan gelar Kejuaraan Dunia dan Olimpiade.
3. Bangkitnya Carolina Marin untuk meraih gelar juara dunia ketiganya
Ratu bulutangkis asal Spanyol, Carolina Marin sukses bangkit dari Keterpurukan untuk meraih gelar juara dunia dan menjadi satu-satunya tunggal putri yang mampu meraih tiga gelar juara dunia.
Edisi tahun ini juga menyaksikan runtuhnya dominasi pemain peringkat satu dunia saat ini, Tai Tzu Ying asal Taiwan di mana rekor 31 kemenangannya harus terhenti di babak perempatfinal.
4. Dominasi ganda putri Jepang musim ini
Ganda putri Jepang sukses menguasai sektor ini dengan menempatkan tiga wakilnya di babak empat besar Kejuaraan Dunia 2018.
Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara muncul sebagai juara dunia dengan mengalahkan kompatriotnya unggulan kedua, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota.
Penampilan kuat ganda putri Jepang saat ini tidaklah mengejutkan karena mereka sudah menguasai kompetisi internasional sejak Januari tahun ini. Mereka sukses mengantongi 11 gelar dari 19 turnamen World Tour sejauh ini.
5. Gagalnya Korea Selatan meraih medali sejak 1980
Tim nasional Korea Selatan, yang dulunya merupakan kekuatan besar terutama di sektor ganda, mengalami pertandingan terburuk mereka di Kejuaraan Dunia setelah gagal memenangkan satu medali untuk pertama kalinya sejak tahun 1980 lalu saat diadakan di Jakarta.
Tunggal putra mereka Son Wan Ho, yang memenangkan medali perunggu di Glasgow tahun lalu, mengundurkan diri sebelum kejuaraan dimulai karena cedera.
Tunggal putri Sung Ji Hyun, peraih medali perunggu di Jakarta pada 2015, dan ganda putri Lee So Hee/Shin Sheung Chan hanya mampu mencapai babak perempatfinal.
Artikel Tag: kento momota, Shi Yuqi, Park Joo Bong, Kejuaraan Dunia 2018