Lima Alasan Inter Kalah Dari Sassuolo
Ligaolahraga - Dua laga terakhir Inter Milan di Stadio Giuseppe Meazza berakhir dengan kekalahan, yang terbaru adalah saat Sassuolo berkunjung pada hari Minggu (10/1) kemarin yang berakhir dengan skor 0-1 melalui gol tunggal Domenico Berardi.
Pelatih Roberto Mancini menurunkan line up yang sama saat mengalahkan Empoli dengan skor 1-0 di tengah pekan lalu, namun begitu, hasil berbeda didapatkan saat menjamu Sassuolo yang malahan mampu mencuri gol dan membuat Inter kehilangan poin di kandang sendiri.
Alhasil, kekalahan ini berhasil dimanfaatkan oleh Napoli yang menjadi pemenang paruh musim Serie A untuk pertama kalinya sejak tahun 1990.
Sementara pelatih Sassuolo, Eusebio Di Francesco berhasil membawa timnya mendekati zona kompetisi Eropa, Roberto Mancini pun mengalami kemunduran di papan klasemen.
Il Nerazzurri akan berupaya untuk membalaskan dendamnya pada laga melawan Atalanta di hari Sabtu mendatang, namun apa sajakah hal-hal yang menjadi alasan dibalik kekalahan Inter?
1. Tekanan Hebat Dari Sassuolo
Dengan banyaknya pengalaman dengan para pemain utama Sassuolo, Di Francesco memiliki banyak waktu untuk menyusun timnya dan hal itu terlihat melalui performa gemilang melawan lawan-lawan mereka di musim ini.
Mengalahkan Inter di Giuseppe Meazza bukanlah hal yang kebetulan untuknya, sebab sebelumnya mereka berhasil menyulitkan tim-tim besar seperti Napoli, Juventus, Lazio, Roma dan Fiorentina di musim ini.
2. Performa Gemilang Penjaga Gawang Sassuolo
Tim tuan rumah sempat memiliki dua peluang emas, namun gagal memanfaatkannya menjadi gol, saat Mauro Icardi menempatkan bola terlalu melebar sedangkan Adem Ljajic gagal menendang tepat sasaran beberapa menit setelahnya.
Kedua peluang tersebut datang dari 10 menit pertama pertandingan, setelahnya performa gemilang Andrea Consigli di bawah mistar Il Neroverdi lantaran berhasil melakukan enam penyelamatan krusial.
3. Lini Tengah Inter Kalah Bertarung
Roberto Mancini memutuskan untuk mengikuti formasi 4-3-3 yang juga digunakan oleh Di Francesco, namun taktik tersebut tak berjalan baik. Sassuolo memperlihatkan intensitas yang lebih terorganisir dibandingkan Il Nerazzurri.
Francesco Magnanelli bermain lebih menusuk, Alfred Duncan menawarkan kecepatan dan penciptaan peluang, sedangkan Simone Missirolli berkontribusi dalam pemutus serangan lawan atau pemenang kembali penguasaan bola.
Di pihak Inter, Gary Medel mungkin dapat memberikan assist untuk Icardi, namun hal itu tak berhasil. Geoffrey Kondogbia kerepotan sendiri dengan dribblingnya dan kurang dipercaya memegang bola, sementara Marcelo Brozovic menghilang saat dibutuhkan,
4. Para Pemain Pengganti Tak Berhasil Membawa Perubahan
Dengan tiga pemain di lini serang, Mancini memasukkan Rodrigo Palacio, Stavn Jovetic dan Fredy Guarin untuk mengubah taktik sesuai yang diinginkan. Namun begitu Palacio tercatat gagal untuk menembak tepat sasaran, sementara Guarin hanya tampil dalam beberapa menit terakhir.
Jovetic kesulitan menemukan posisinya dalam formasi yang diterapkan di pertandingan itu dan hanya mampu menyelesaikan 50% dari operan-operannya.
5. Runtuh Di Menit-Menit Akhir
Cukup mirip dengan apa yang terjadi saat dikalahkan oleh Lazio sebelum jeda Natal dan Tahun Baru lalu, Inter kemasukan oleh gol penalti di menit-menit akhir karena pelanggaran yang tak perlu dilakukan. Jeison Murillo kehilangan konsentrasi dan gagal melakukan sapuan dan Miranda melakukan pelanggaran buruk pada Gregoire Defrel yang berakibat pada hukuman penalti.
Meski dikenal sebagai monster penalti, namun sayangnya Samir Handanovic kini gagal menahan sepakan Domenico Berardi dari titik putih.
Artikel Tag: Roberto Mancini, Inter Milan, Eusebio Di Francesco, Sassuolo, Serie A